13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Melihat matahari terbenam?” heran Budiman. ”Kenapa harus melihat<br />

matahari terbenam?”<br />

Intan hanya tersenyum kecil tak menjawab. Ia lalu melangkah menuju ke<br />

sebatang pohon kelapa yang tumbang dan tergeletak di hamparan pasir pantai tak jauh<br />

dari tempat mereka berdiri. Intan kemudian duduk di atasnya menghadap ke laut.<br />

Budiman yang tak mengerti dengan sikap Intan mengikuti saja gerakan gadis<br />

itu. Ia turut berjalan ke batang pohon itu dan duduk di sebelah Intan.<br />

”Sebentar lagi matahari akan terbenam kak,” Intan memberitahu sembari<br />

menunjuk ke cakrawala jingga nun jauh di seberang. ”Aku tak mau terlewat peristiwa<br />

ini.”<br />

”Matahari terbenam ya?” Budiman melihat ke arah yang ditunjukkan Intan.<br />

Matahari telah berada dekat di batas cakrawala. Tampak juga satu dua perahu yang<br />

masih berlayar di laut.<br />

”Kak,” ujar Intan kemudian. ”Aku ingin berterus terang pada kakak.”<br />

”Berterus terang mengenai apa?”<br />

Intan menoleh ke ke arah Budiman. Ditatapnya wajah Budiman lekat-lekat.<br />

Budiman terkejut mendapati tatapan itu.<br />

lembut.<br />

”Pernahkah kakak berpikir mengenai kedekatan kita selama ini?” tanya Intan<br />

”Kedekatan... apa maksudmu?” Budiman terlihat tak mengerti.<br />

Intan tersenyum kecil. ”Mungkin kakak pernah merasa tidak enak selama kita<br />

selalu bersama. Mungkin kakak merasakan perhatian yang lebih dariku. Ya, sangatlah<br />

aneh bila seseorang yang baru kakak temui, tiba-tiba saja menjadi sangat dekat dan<br />

memberikan perhatian lebih pada kakak.”<br />

Budiman terkejut. ”Apa yang sebenarnya ingin kau katakan Tan?”<br />

Intan kembali tersenyum. ”Sebelumnya, aku minta maaf bila perhatianku itu<br />

mengganggu kakak. Sungguh, aku tak pernah bermaksud seperti itu.”<br />

Akhirnya Budiman mengerti apa yang dibicarakan oleh Intan. Ya, perhatian<br />

lebih dari Intan saat itu, memang pernah sangat mengganggunya. Ia bahkan menjadi<br />

jatuh cinta pada Intan karena perhatian itu.<br />

291

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!