13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ketika melewati sebuah bukit kecil, langkah Intan terhenti. Budiman ikut<br />

mengehentikan langkahnya.<br />

”Ada apa Tan?” tanya Budiman spontan. Dilihatnya Intan tengah memandang<br />

bukit kecil tempat ia biasa memandang bintang. ”Kau mau pergi ke bukit?” terka<br />

Budiman.<br />

Intan tak menjawab. Ia memandang bukit di kejauhan itu lama. Ia lalu<br />

mendongak ke atas menatap langit gelap. Wajahnya tiba-tiba menjadi muram.<br />

”Tidak,” jawabnya. ”Hari ini tak ada bintang di langit. Untuk apa aku ke bukit<br />

kalau tak ada bintang yang bisa kulihat. Tak ada harapan...”<br />

Budiman tersenyum. ”Tidak, kau salah. Masih ada bintang kok di langit.”<br />

”Benarkah? Aku tak melihat satu pun,” sahut Intan tak percaya. Memang<br />

langit malam itu tak berhiaskan bintang.<br />

”Kau mau lihat?”<br />

Budiman menggandeng tangan Intan. Ia mengajak Intan pergi ke bukit.<br />

Sesampainya di bukit, ia mengamati hamparan langit yang luas. Ketika melihat<br />

seberkas cahaya, ia tersenyum.<br />

”Lihat!” tunjuknya pada sebuah titik bercahaya di langit. ”Ada bintang kan?”<br />

”Wah!” Intan terkejut. ”Kau benar kak, ternyata masih ada satu bintang.<br />

Bagaimana kau bisa tahu?”<br />

Lagi-lagi Budiman tersenyum. Ia melirik ke arah bulan di langit. ”Karena ada<br />

rembulan yang membisikkannya padaku.”<br />

Mendengar jawaban puitis Budiman itu, Intan ikut tersenyum. ”Berarti masih<br />

ada harapan kak...”<br />

”Ya, memang. Kita memang tak boleh berhenti berharap. Itulah pesan dari<br />

langit,” kata Budiman bijak.<br />

Lama mereka berdua memandang bintang yang bersinar terang itu. Bintang itu<br />

memancarkan cahayanya lebih terang dari cahaya bintang-bintang lain yang pernah<br />

mereka lihat sebelumnya. Bintang kejora.<br />

”Kak, bisa aku minta tolong?” ujar Intan memecah keheningan.<br />

”Tentu, apa yang bisa kulakukan.”<br />

”Bisakah kau menemaniku besok sore? Ada yang ingin kulakukan.”<br />

”Baik, aku bisa.”<br />

289

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!