13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Oh, ini...” Intan menunjukkan jari telunjuknya yang terbalut plester luka.<br />

”Tertusuk jarum sewaktu aku menjahit.”<br />

”Kalau begitu lain kali kau harus berhati-hati,” ujar Budiman menasehati.<br />

”Memangnya kau menjahit apa?”<br />

Intan hendak menjawab pertanyaan Budiman ketika seseorang dengan pakaian<br />

yang aneh dan membawa kamera polaroid yang terkalung di leher menghampiri<br />

mereka.<br />

”Betapa bahagianya kalian,” komentar lelaki aneh itu. ”Kalian pastilah<br />

pasangan suami istri yang sedang berbahagia,” tebak lelaki itu lagi.<br />

merah.<br />

”Ah, bukan...” elak Budiman. ”Kami bukan suami istri kok.”<br />

”Apa kami terlihat seperti suami istri?” tanya Intan spontan. Pipinya bersemu<br />

Lelaki aneh itu hanya tersenyum. Ia lalu memegang kameranya dan melihat ke<br />

arah Budiman dan Intan. ”Siapapun kalian bukan masalah untukku. Kebahagiaan di<br />

wajah kalian lebih menjelaskan semuanya, ditambah dengan bayi mungil dalam<br />

buaianmu nona,” jawab lelaki itu menunjuk pada Heru kecil dalam gendongan Intan.<br />

”Yang pasti, peristiwa seperti ini haruslah diabadikan.”<br />

”Apa maksud perkataanmu?” Budiman tampak tercengang. ”Dan, siapa kau?”<br />

”Saya hanyalah seorang juru foto jalanan,” lelaki itu lalu memperkenalkan<br />

diri. ”Kalau kalian tidak berkeberatan, bolehkah saya mengambil gambar kalian?”<br />

”Silakan,” jawab Intan riang. ”Dengan senang hati.”<br />

Juru foto itu lalu memotret Budiman dan Intan yang tengah menggendong<br />

Heru kecil. Setelah menunggu beberapa menit, juru foto itu lalu menyerahkan<br />

selembar foto yang tercetak dari kameranya. Budiman serta merta menerimanya<br />

sembari memberikan beberapa lembar uang sebagai balas jasa.<br />

”Terima kasih,” juru foto itu berkata ramah dan kemudian meninggalkan<br />

mereka bertiga. Budiman dan Intan memandangi kepergian juru foto itu bersamaan.<br />

”Tukang foto yang aneh,” komentar Budiman.<br />

”Tapi lucu.... dan juga pintar,” sahut Intan.<br />

”Pintar?” Budiman terkejut. Intan tersenyum seraya menunjukkan foto yang<br />

diberikan sang juru foto.<br />

287

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!