13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

14<br />

SENANDUNG SENJA<br />

Pagi itu, Budiman izin tidak masuk kerja. Hari itu ia ingin menemani Intan di<br />

hari terakhirnya mengajar. Intan memutuskan akan berhenti menjadi guru taman<br />

kanak-kanak untuk menjaga kondisi tubuhnya.<br />

”Anak-anak...” sapanya manis di depan kelas. Delima, seorang rekan gurunya<br />

menemani di sampingnya. Sementara, Budiman melihatnya dari luar kelas. ”Hari ini<br />

adalah hari terakhir ibu mengajar. Jadi, ibu ingin mengucapkan kata-kata perpisahan<br />

dengan kalian semua.”<br />

”Ibu mau pelgi?” tanya salah seorang anak.<br />

Intan mengangguk. ”Ya, ibu ada keperluan yang mendesak, yang tidak<br />

memungkinkan untuk mengajar kalian lagi.”<br />

”Ibu jangan pelgi...” cegah seorang anak perempuan.<br />

”Ibu ndak boleh pergi...” ujar yang lain.<br />

”Iya, nggak boleh pergi...”<br />

”Ibu halus mengajali kami...”<br />

Intan terkejut mendengar reaksi anak-anak murid yang selama ini ia ajar. Ia<br />

tak menduga anak-anak itu akan berkata demikian. Budiman yang melihatnya dari<br />

balik jendela kelas tersenyum getir. Sebaik itukah Intan hingga anak-anak TK pun tak<br />

ingin ia pergi?<br />

Intan maju selangkah. Ia memandangi semua muridnya dari setiap sudut di<br />

depannya. Wajah anak-anak itu menunjukkan ekspresi seolah tidak ingin ia pergi.<br />

”Anak-anak...” ujarnya kemudian. ”Ada banyak hal yang terkadang tidak bisa<br />

kita cegah. Ada banyak hal di dunia ini yang harus dipelajari. Karena itu, ibu mohon<br />

kalian bisa menerima kepergian ibu.”<br />

”Tapi bu...”<br />

”Anak-anak...” Delima, rekan Intan itu ikut bicara. ”Ibu Intan harus pergi.<br />

Beliau ada pekerjaan yang harus diselesaikan.”<br />

281

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!