13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Rumah sakit? Kenapa aku bisa...” Budiman tampak bingung.<br />

”Kakak lupa ya? Kakak tertabrak mobil ketika berusaha menyelamatkan<br />

seorang anak,” jelas gadis itu.<br />

Perlahan Budiman ingat. Siang itu ia berlari ke jalan raya untuk<br />

menyelamatkan seorang anak yang entah bagaimana bisa berada di jalan raya. Yang<br />

ia ingat ia mendorong anak itu ke trotoar dan...semuanya menjadi gelap.<br />

”Terima kasih banyak, tak kusangka kakak akan berbuat senekat itu,” gadis itu<br />

kembali berkata. ”Perkenalkan, namaku Intan. Aku adalah pengasuh Bona, anak yang<br />

kakak selamatkan.”<br />

”Oh, begitu ya?”<br />

Gadis itu tersenyum. ”Nama kakak siapa? Kalau boleh aku tahu...”<br />

“Anas Budiman. Kau bisa memanggilku Budiman,” jawab Budiman.<br />

”Bolehkan aku memanggilmu kakak? Kurasa Anda lebih tua dariku.”<br />

”Boleh, bila membuatmu nyaman.” Budiman melihat wajah gadis itu.<br />

Wajahnya terlihat sangat menyenangkan, seolah tidak ada beban yang terukir di<br />

wajahnya.<br />

”Kak Budiman, alamatmu dimana? Mungkin kami bisa memberitahukan<br />

keluargamu mengenai hal ini,” tawar Intan.<br />

”Aku tidak punya keluarga di Bontang. Aku berasal dari Jawa dan berniat<br />

mencari kerja di Bontang,” jawab Budiman. ”Saat ini aku tengah mencari tempat<br />

tinggal.”<br />

”Begitu rupanya. Bagaimana kalau sementara ini kak Budiman menginap di<br />

kediaman kami. Kebetulan ada kamar yang kosong.”<br />

halus.<br />

”Ah, tidak usah. Itu akan merepotkanmu dan keluargamu,” tolak Budiman<br />

”Tidak apa-apa, anggap saja sebagai balas budi,” tanggap Intan. ”Kami<br />

memiliki kamar kosong untukmu.”<br />

kehadiranmu.”<br />

”Memangnya kau punya rumah kost atau apa?” tanya Budiman tak mengerti.<br />

Intan tersenyum. ”Kami tinggal di panti asuhan. Tidak akan ada yang menolak<br />

”Emm...” Budiman tampak berpikir. ”Baiklah, tetapi aku tidak mau<br />

menerimanya secara cuma-cuma. Aku akan membayar untuk itu.”<br />

27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!