13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

terpisahkan. Entah bagaimana awal persahabatan mereka dulu, Budiman lupa. Yang<br />

ia ingat bagaimana mereka berempat melalui hari-hari berat di kelas tiga. Mereka<br />

saling membantu, saling memberi semangat satu sama lain. Banyak anak-anak yang<br />

iri akan persahabatan mereka.<br />

Santi adalah anak yang pandai. Bersama Budiman, keduanya bersaing<br />

memperebutkan posisi juara kelas, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Santi. Ia<br />

adalah gadis yang baik dan ramah. Ia sering membantu teman-temannya dalam<br />

masalah pelajaran. Hal inilah yang kemudian ditiru oleh Budiman, menjadi sosok<br />

yang rendah hati.<br />

Irfan, ketua kelas saat itu adalah anak yang pandai bergaul. Ia dikenal sebagai<br />

remaja masjid dan anak pramuka, walaupun kelakuannya agak menyimpang dari<br />

kedua kegiatannya tersebut. Pribadinya yang supel dan sedikit narsis membuatnya<br />

cepat menjadi buah bibir di seantero sekolah. Agak bandel, namun pada dasarnya baik<br />

hati dan suka menolong.<br />

Dan satu lagi, Luna. Gadis ini adalah pemain inti tim basket sekolah.<br />

Tubuhnya kecil mungil, tetapi kemampuannya bermain basket tak diragukan. Ia anak<br />

seorang pejabat pemerintahan. Meskipun begitu, Luna tidak pernah sombong. Ia<br />

berteman hampir dengan semua orang, tanpa pernah membeda-bedakan. Banyak anak<br />

yang simpati padanya, termasuk Budiman.<br />

Mengingat kenangan-kenangan itu membuat Budiman tertawa sendiri. Irfan<br />

dan Santi yang melihatnya menjadi heran.<br />

”Fan, kau harus bertanggung jawab,” Santi menoleh pada Irfan. ”Sepertinya<br />

Budiman jadi gila gara-gara kau hajar tadi.”<br />

*<br />

Hari minggu, Budiman libur. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan ke jembatan<br />

Mahakam, jembatan yang dibangun melintang di atas sungai terbesar di Indonesia,<br />

sungai Mahakam. Sudah lama ia ingin melihat jembatan itu dari dekat.<br />

Ia sudah berada tepi jembatan, menghadap ke arah sungai. Di belakangnya,<br />

kendaraan-kendaraan berlalu lalang di jalan raya jembatan Mahakam.<br />

244

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!