13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

12<br />

MAHAKAM SEBAGAI SAKSI<br />

Di sebuah rumah makan terkenal di Bontang, tampak seorang wanita dan<br />

seorang pria tengah menikmati hidangan mereka.<br />

”Kalau boleh tahu...” ujar sang wanita, ”kenapa kau mengundangku makan<br />

malam seperti ini?”<br />

”Memangnya tidak boleh?” komentar sang pria.<br />

”Tentu boleh, tetapi aku tahu kalau kau pasti punya tujuan untuk mengajakku<br />

makan malam di sini,” sambung wanita itu.<br />

Pria itu tersenyum. ”Kau benar-benar wanita cerdas Mand,” pujinya. ”Ya, aku<br />

memang punya maksud mengajakmu ke sini.”<br />

”Apa itu?”<br />

”Terus terang saja, sudah lama aku menyimpan hal ini.”<br />

”Menyimpan apa?”<br />

Pria itu tidak menjawab. Ia lalu mengeluarkan sesuatu dari saku celana<br />

panjangnya. Sebuah kotak perhiasan. Pria itu lalu menunjukkannya pada sang wanita.<br />

”Kau tahu apa ini?” tanya pria itu.<br />

”Ehmm...” sang wanita hanya menggumam. Ia tak yakin dengan jawabannya.<br />

”Apa maksudmu sih?”<br />

Pria itu tersenyum. Ia lalu membuka kotak perhiasan itu. Sebuah cincin emas<br />

tampak berkilau di dalamnya. Wanita itu langsung terpesona melihatnya.<br />

”Kau suka?”<br />

”Itu cincin untuk siapa?” wanita itu terlihat tak mengerti.<br />

”Tentu saja untukmu, untuk siapa lagi?” jawab sang pria.<br />

”Benarkah?” wanita itu menampakkan ekspresi terkejutnya. ”Ini begitu<br />

indah,” komentarnya. ”Tapi, kenapa kau memberikan cincin ini padaku?”<br />

Wajah pria itu tersipu malu. Ia lalu menjawab, ”Karena aku membutuhkan<br />

cincin ini untuk melamarmu.”<br />

”Melamarku?” sang wanita tersentak kaget.<br />

231

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!