13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Begitukah?” sahut Anton. ”Tetapi apa yang telah kau lakukan sehingga<br />

hutangku telah lunas? Katamu kau tak punya uang sebanyak itu?”<br />

Budiman tersenyum kecut. ”Memang, aku tak punya uang sebanyak itu, tetapi<br />

aku telah membayarnya dengan hal lain.”<br />

”Hal lain apa?”<br />

Budiman menatap mata Anton penuh arti. ”Kau tak perlu tahu.”<br />

Anton mencoba mengerti apa yang dikatakan adik sepupunya itu. Ia lalu<br />

tersenyum senang. ”Terima kasih, Budiman.”<br />

lagi.”<br />

”Tapi ingat...” sela Budiman, ”kau tak boleh melakukan kesalahan seperti itu<br />

”Beres!” jawab Anton girang.<br />

”Kalian lagi ngomongin apa sih?” tanya Intan yang heran melihat kelakuan<br />

kedua laki-laki itu. ”Memangnya apa yang telah kau lakukan Kak?”<br />

Budiman tersenyum. Ia menerawang ke langit-langit lalu membatin.<br />

Wan, suatu hari nanti aku harus mengerti. Suatu hari nanti aku harus bisa<br />

mengembalikanmu ke jalan yang telah aku pilih, karena sampai kapanpun... kita<br />

adalah sahabat, itu janjiku...<br />

*<br />

Bagi Budiman, Ridwan lebih dari sekedar teman. Ridwan adalah sahabat.<br />

Mereka bertemu ketika kelas satu SMA. Saat itu, Ridwanlah yang mengajaknya untuk<br />

duduk sebangku. Budiman menerimanya begitu saja. Ia tak pernah menyangka kalau<br />

pertemuannya dengan Ridwan kala itu akan merubah persepsinya tentang sebuah<br />

hubungan pertemanan.<br />

Selama ini, Budiman tak pernah percaya akan adanya teman. Baginya, teman<br />

hanyalah orang-orang yang datang hanya untuk meminta bantuan dan selebihnya<br />

mereka akan meninggalkannya dan kembali mengganggunya. Persepsi yang<br />

didapatnya ketika duduk di bangku SMP itu berubah tatkala ia bertemu Ridwan di<br />

SMA.<br />

Ridwan mengajarkan kepada Budiman apa arti teman yang sebenarnya. Ia<br />

mengajarkan kalau teman itu saling membantu. Ridwan pula yang membuat Budiman<br />

229

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!