13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Man, kudoakan semoga kau berhasil,” ujar Wong Lee kemudian. ”Pesanku,<br />

gunakan selalu ilmu yang kuajarkan untuk kebaikan, jangan pernah menggunakannya<br />

untuk kejahatan. Itu adalah janji pendekar.”<br />

Budiman mengangguk mengerti. ”Tentu saja, aku tidak akan menggunakan<br />

selain untuk kebaikan. Kau bisa percaya padaku.”<br />

Budiman menjadi teringat pada Ridwan. Temannya itu dulu juga murid<br />

perguruan semasa di sekolah. Sama seperti Budiman, Ridwan keluar dari perguruan.<br />

Bedanya, Ridwan keluar sesaat sebelum mengikuti ujian terakhir. Dan yang sekarang<br />

Budiman tak habis pikir, kenapa Ridwan menggunakan kekuatannya untuk<br />

melakukan hal yang ia tahu adalah kejahatan?<br />

Ingin Budiman menceritakan kepada Wong Lee kalau Ridwan telah menjadi<br />

seorang debt collector yang jahat. Tetapi, ia tak ingin melihat Wong Lee bersedih bila<br />

mengetahui seperti apa temannya itu kini. Yang ia benci, ia tidak bisa menghakimi<br />

Ridwan begitu saja, mengingat ia pun pernah menjadi seperti itu.<br />

*<br />

Di hari yang telah ditentukan, Budiman memasuki gedung tempat<br />

pertemuannya dengan Ridwan. Ia terkejut mendapati begitu banyak shuttlecock di<br />

atas lantai. Kelihatannya shuttlecock-shuttlecock itu sengaja disusun dengan sangat<br />

rapi.<br />

Budiman mencari Ridwan. Ridwan tengah berdiri membelakanginya di ujung<br />

ruangan yang luas tersebut. Kali ini Ridwan mengenakan jaket hitam lebar.<br />

ya?”<br />

berkata getir.<br />

sudah siap?”<br />

”Ridwan, aku sudah datang!” panggil Budiman.<br />

Ridwan berbalik. Ia tersenyum senang. ”Baguslah, kau sudah siap buat mati<br />

”Aku ke sini bukan untuk mati, tetapi untuk mengembalikanmu!” Budiman<br />

”Terserah kau.” Ridwan menanggapi perkataan Budiman dingin. ”Apa kau<br />

”Kapanpun kau siap,” Budiman menjawab mantap.<br />

Ridwan mendengus. ”Baik, kita mulai saja.”<br />

221

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!