13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kok.”<br />

”Oh...” Wong Lee mengerti. ”Kau salah mengerti rupanya. Ini bukan rumahku<br />

”Mau bohong ya? Trus kalau bukan rumahmu, ini rumah siapa dong?”<br />

Wong Lee tertawa. Budiman heran melihat sikap teman lamanya itu.<br />

”Man...Man...kau tak berubah ya? Kau masih sepolos yang dulu,” komentar<br />

Wong Lee. ”Ini bukan rumahku, ini rumah milik perguruan. Aku hanya menjalankan<br />

kegiatan perguruan di sini.”<br />

”Oh...” Budiman salah tingkah. Ia mencoba memasang ekspresi mengerti.<br />

”Ya, oleh perguruan kita, aku ditugaskan untuk menjaga dan menjalankan<br />

pelatihan serta pendidikan bela diri di kota ini. Bisa dibilang, ini adalah cabang<br />

perguruan di Bontang.”<br />

”Wah, kau jadi orang hebat rupanya,” puji Budiman.<br />

”Ah, tidak begitu Man. Setiap orang pasti memiliki bagiannya sendiri kan?”<br />

ujar Wong Lee merendah.<br />

”Iya, kau benar.”<br />

”Man, katanya kau butuh latihan pedang ya?” tanya Wong Lee kemudian.<br />

”Untuk apa sebenarnya?”<br />

”Kan sudah aku jelaskan kalau aku harus melawan seseorang untuk<br />

menyelamatkan seseorang juga,” Budiman menjelaskan dengan berbelit. Tampaknya<br />

Wong Lee tak mengerti. ”Oh,” Budiman menangkap reaksi Wong Lee. ”Begini<br />

Wong, aku sedang berselisih dengan seorang teman. Dan untuk menyelesaikan<br />

perselisihan itu, kami memutuskan untuk beradu pedang. Hanya pertarungan<br />

persahabatan. Tapi begitu, aku kan tidak mau malu,” lanjut Budiman berbohong. Ia<br />

tak ingin temannya itu tahu perihal Ridwan yang telah menjadi seorang penjahat.<br />

”Maksudnya menyelamatkan orang lain itu, kamu sendiri?” tanya Wong Lee.<br />

Budiman mengangguk. ”Dasar! Kirain apaan...”<br />

”Ya maaf...”<br />

”Oke,” Wong Lee menarik nafas panjang, ”kapan kau mulai berlatih?”<br />

”Secepatnya, mengingat waktuku hanya seminggu.”<br />

”Kalau begitu, kuharap kau datang ke sini besok pagi. Mengingat kau<br />

membutuhkannya secara cepat, aku juga akan melatihmu secara cepat juga.<br />

Bagaimana?”<br />

218

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!