13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Mau bagaimana lagi? Aku sudah berjanji pada preman-preman itu untuk<br />

datang besok. Membayar hutangmu...” dengus Budiman kesal. ”Memangnya berapa<br />

hutangmu?”<br />

Anton menyebutkan sebuah angka nominal. Budiman ganti terlonjak.<br />

”Se...sebanyak itu?” Budiman terkejut mendengar nominal yang baru disebut.<br />

Anton mengangguk. ”Kau gila atau apa? Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak<br />

itu hari ini? Oh...”<br />

Budiman memegangi kepalanya. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Besok ia<br />

harus melunasi hutang sepupunya yang ternyata sangat besar, sedangkan ia tahu ia<br />

tidak punya uang sebanyak itu saat ini. Apa yang harus dilakukannya sekarang?<br />

”Man, kau kenapa?”<br />

”Memikirkan untuk membayar hutangmu....” jawab Budiman kesal.<br />

Anton merasa sangat tidak enak sekarang. Ia merasa bersalah telah<br />

menyusahkan sepupunya itu.<br />

Budiman tidak bisa lari. Ia telah berjanji, maka ia harus menepatinya. Besok,<br />

ia akan berusaha untuk meminta kelonggaran waktu pada orang yang disebut oleh<br />

preman-preman itu.<br />

*<br />

Anton adalah kakak sepupu Budiman. Mereka berdua dekat semenjak duduk<br />

di sekolah dasar. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Bila Budiman<br />

bertubuh kurus, Anton justru bertubuh gemuk.<br />

Meskipun dekat, keduanya tak bisa disatukan dikarenakan masing-masing<br />

memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Budiman lebih senang belajar dan<br />

menyendiri, sedangkan Anton sangat suka bermain dan bergaul dengan orang-orang.<br />

Keduanya pun jarang bertemu dikarenakan kesibukan masing-masing. Selepas<br />

SMA, ketika Budiman kuliah di Jakarta, Anton justru bekerja di bengkel. Dan<br />

sekarang, Budiman heran menemukan kakak sepupunya itu ada di kota yang sama<br />

dengannya, Bontang. Rupanya, tak lama setelah kepergian Budiman ke Bontang,<br />

Anton menyusul pergi ke Bontang.<br />

210

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!