13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Maksud kalian apa?” Budiman tak mengerti dengan yang dibicarakan<br />

preman-preman itu.<br />

”Maksud kami,” sambung preman yang lain, ”malam ini, kau bisa<br />

menyelamatkan bedebah satu ini,” preman itu menendang tubuh tak berdaya yang<br />

terbaring di jalan dengan kasar. ”Malam ini kami memutuskan tidak akan<br />

menghajarnya lagi. Tapi...”<br />

”Tapi?”<br />

”Lusa, temui bos kami di gedung kosong yang ada di dekat sini.”<br />

”Untuk apa?” tanya Budiman tak mengerti.<br />

Preman itu mendengus sombong. ”Kau yang menyelamatkan bedebah ini dari<br />

kematian hari ini, maka kau juga yang harus menyelamatkannya dari kematian besok.<br />

Kau harus membayar hutang bedebah ini besok lusa, atau dia dan kau akan sama-<br />

sama menemui kematian. Ingat itu!”<br />

bermaksud...”<br />

Mendengar ancaman itu, Budiman menjadi gentar. ”Hei, aku tidak<br />

”Terserah kau, tapi ini akibat dari ulahmu sendiri,” potong preman itu.<br />

”Sekarang, kau pasti menyesal telah menolong orang yang bahkan tak kau kenal ini.”<br />

”Tapi...”<br />

”Baiklah teman-teman, lebih baik kita tinggalkan saja orang miskin ini dan<br />

penolongnya. Tidak ada gunanya kita lama-lama di sini.”<br />

itu sendiri.<br />

Preman-preman itu lalu beranjak meninggalkan Budiman dan lelaki malang<br />

Budiman tidak menyangka bahwa perbuatannya tadi justru telah membawanya<br />

pada masalah baru. Masalah yang berhubungan dengan masa lalunya dulu. Tapi...<br />

”Hei!” panggil Budiman pada gerombolan preman yang mulai menjauh. Salah<br />

seorang dari preman itu menoleh. ”Besok lusa jam berapa?” sambung Budiman.<br />

”Jam tiga sore, di gedung kosong dekat sini! Awas kalau kau tak datang...”<br />

Budiman lemas. Besok, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.<br />

Kalau tahu seperti ini jadinya, ia tidak akan menolong lelaki yang bahkan tidak ia<br />

kenal itu mengingat ia tidak mau terbawa kembali dalam situasi yang pernah<br />

menyengsarakannya dulu. Tapi, ia tidak bisa menolak suara hatinya. Suara hati yang<br />

harusnya ia banggakan.<br />

207

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!