13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Aku hanya ingin mengajakmu makan malam di luar, itung-itung sebagai<br />

hadiah ulang tahun untukmu,” jawab Heru cepat. Ia harus mengatakannya cepat atau<br />

kalau tidak ia akan tergagap. Tahu sendirilah...<br />

Intan tersenyum. ”Baiklah, aku terima. Nanti malam aku tunggu di panti.”<br />

”Be...benarkah?” Heru tak percaya dengan yang ia dengar. ”Kalau<br />

begitu...tunggu aku ya...aku datang tepat waktu...”<br />

”Iya...”<br />

KLIK!<br />

Heru menutup telepon dengan perasaan senang. Ia tak pernah sebahagia ini<br />

sebelumnya. Malam ini, ia akan makan malam dengan gadis pujaannya.<br />

”Kenapa kau senang begitu?” tiba-tiba terdengar suara berat di belakangnya.<br />

Heru menoleh. Ternyata ayahnya yang memakai kursi roda.<br />

mata berbinar.<br />

itu.<br />

”Hari ini, aku senang sekali ayah,” jawab Heru.<br />

”Ho..oh. Ada apa dengan anak ayah hari ini?”<br />

”Aku...aku akan berkencan dengan gadis yang kusuka,” jawab Heru dengan<br />

”Baguslah kalau begitu. Kau harus bisa menaklukkan hatinya.”<br />

”Tapi...”<br />

”Tapi apa?” sang ayah heran melihat perubahan sikap anak semata wayangnya<br />

”Kurasa ia menyukai laki-laki lain,” jawab Heru sedih.<br />

”Ayolah, belum tentu kan? Itu hanya perasaanmu saja. Buktinya gadis itu mau<br />

kau ajak berkencan. Bersemangatlah, gadis itu pasti akan menyukaimu.”<br />

ya?”<br />

”Benar ayah?” tanya Heru. Sang ayah mengangguk. ”Kalau begitu doakan aku<br />

”Pasti Nak...”<br />

*<br />

Intan tengah berdandan di meja riasnya. Malam ini ia akan pergi dengan lelaki<br />

pujaan. Betapa senang hatinya. Perlahan ia menyisir rambut hitam panjangnya. Tiba-<br />

194

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!