13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tak ada jawaban. Budiman pun menjadi heran. Kata resepsionis, Odi ada di<br />

kamarnya. Tetapi kenapa Odi tidak menyahut?<br />

BRUAKK!<br />

Budiman terkejut. Dari dalam kamar Odi terdengar suara seperti benda<br />

terjatuh. Suaranya cukup keras.<br />

Budiman panik. Ia lalu mengetuk pintu berkali-kali. Ia juga mencoba<br />

membuka pintu namun ternyata terkunci.<br />

”Odi! Odi! Apa yang terjadi?”<br />

Budiman khawatir terjadi sesuatu dengan temannya itu. Ia lalu bergegas<br />

menuju ke resepionis hotel.<br />

panik.<br />

“Pak, ada yang aneh dengan kamar Odi,” ujarnya pada resepsionis dengan<br />

”Benarkah?”<br />

Resepsionis itu lalu mengambil kunci cadangan dan bersama Budiman berlari<br />

ke kamar Odi. Pintu pun dibuka. Budiman tak menemukan siapapun di kamar tidur. Ia<br />

lalu menuju ke kamar mandi. Betapa terkejutnya ia mendapati Odi tengah terkapar<br />

dengan mulut berbusa di lantai kamar mandi. Bubuk-bubuk putih tersebar di samping<br />

tubuh Odi.<br />

”ODI!!”<br />

*<br />

Budiman dan Gunawan tengah berada di sebuah kamar rumah sakit bersama<br />

para personil Koin band. Mereka mengelilingi sosok kurus dengan berbagai peralatan<br />

infus yang menempel di tubuhnya.<br />

”Kami tak pernah menduga hal ini,” ujar Kaman, gitaris Koin band. ”Kami tak<br />

pernah menyangka kalau Odi kembali lagi pada kebiasaan lamanya ini.”<br />

”Ya, mungkin karena ia melakukannya diam-diam,” tambah Santo, drummer<br />

Koin band. ”Harusnya kami lebih dekat padanya.”<br />

”Sudahlah, tidak usah disesali,” Budiman menyela. ”Semuanya sudah terjadi.<br />

Kini kita hanya berharap Odi segera sembuh.”<br />

188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!