13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Tante rasa Intan hanya pingsan. Mungkin sebentar lagi ia akan sadar. Kita<br />

tunggu saja, kalau keadaan Intan makin memburuk, kita bawa ke rumah sakit,” jawab<br />

Amanda berusaha tenang. ”Baiklah gentlemen...” Amanda berbalik menghadap kedua<br />

laki-laki yang memiliki kecemasan yang sama di kamar itu, ”Maaf, bisakah kalian<br />

keluar sebentar? Tante harus mengganti pakaian Intan.”<br />

Kedua lelaki itu mengerti dan segera keluar dari kamar Intan. Amanda lalu<br />

menutup pintu kamar perlahan. Ia berbalik dan kini tengah menghadapi Intan yang tak<br />

sadarkan diri. Ia mendekat ke Intan dan segera melepas pakaian Intan yang basah.<br />

Dikeringkannya tubuh basah Intan itu dengan handuk. Diusapnya tubuh gadis manis<br />

itu perlahan. Ia lalu terdiam. Dipandanginya wajah keponakan tersayangnya itu.<br />

Wajah sebening embun, yang selalu menemaninya selama ini. Ia lalu terisak. Air mata<br />

menetes perlahan di pipinya yang mulai berkerut.<br />

”Tan, kenapa gadis sebaik kau harus mengalami penderitaan seperti ini?”<br />

isaknya. ”Apa salah dan dosamu sehingga Tuhan memberikan cobaan seberat ini?<br />

Kau...kau terlalu baik untuk ini semua...”<br />

Amanda terus memandangi wajah keponakannya itu dengan tatapan sedih.<br />

Wajah yang sebening embun.<br />

***<br />

178

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!