13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

angin itu membuatnya kesulitan dalam melangkah. Ia juga merasa kedinginan. Ia<br />

takut kondisi tubuhnya melemah karenanya.<br />

Tiba-tiba hal yang ia takutkan menjadi kenyataan. Tubuhnya menjadi lemah,<br />

ia merasa tidak mampu untuk melangkah lagi. Kakinya terasa lemas dan tak sanggup<br />

menopang berat tubuhnya. Ditambah lagi sakit kepala yang sangat membuatnya<br />

semakin frustasi. Dan sesaat kemudian, ia pun terjatuh di jalan beraspal. Payung yang<br />

dipegangnya terlepas begitu saja dan terbang terbawa angin.<br />

Intan terus tergeletak tak sadarkan diri di jalan. Tak ada satu pun orang yang<br />

melewati jalan sepi itu. Beruntung, sesaat kemudian sebuah sepeda motor melintas.<br />

Pengendara sepeda motor itu melihat Intan yang tergeletak tak berdaya. Pengendara<br />

dengan jas hujan itu lalu menghentikan sepeda motornya dan turun menghampiri<br />

tubuh gadis itu. Betapa terkejutnya setelah pengendara itu mengetahui siapa gadis<br />

malang itu.<br />

”Intan? Kenapa bisa seperti ini?”<br />

Pengendara motor yang tak lain adalah Heru itu lalu membopong tubuh Intan.<br />

Ia lalu bergegas menuju ke panti asuhan yang berada tak jauh dari jalan itu sementara<br />

sepeda motornya ia tinggalkan begitu saja.<br />

”Tante! Budiman!” teriaknya sesampainya di panti asuhan. Yang dipanggil<br />

pun segera keluar dari kamar masing-masing.<br />

”Heru? Apa yang terjadi?” Amanda terkejut melihat Heru berdiri membopong<br />

Intan yang terpejam.<br />

sekenanya.<br />

”Intan? Intan kenapa Her?” tanya Budiman khawatir.<br />

”Dia kutemukan tergeletak di jalan, sepertinya ia pingsan,” jawab Heru<br />

”Kalau begitu segera bawa Intan ke kamarnya,” perintah Amanda.<br />

Heru membopong tubuh Intan ke dalam kamar yang dimaksud, diikuti oleh<br />

Tante Amanda dan Budiman.<br />

”Baringkan ia di tempat tidur,” perintah Amanda sesampainya mereka di<br />

kamar Intan. Heru pun membaringkan tubuh Intan di tempat tidur dengan hati-hati.<br />

”Terima kasih Her.”<br />

”Tante, apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus memanggil dokter?”<br />

tanya Budiman cemas.<br />

177

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!