13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

aku pun tak harus memiliki Intan bila ingin mencintainya, batin Budiman. Kini,<br />

bayangan akan rembulan yang ia lihat setiap malam kembali muncul. Rupanya ia<br />

masih mengharapkan rembulan tersebut...<br />

*<br />

Paginya, anak-anak panti sudah ribut mengelilingi penghuni baru di kamar<br />

mereka. Seorang bayi laki-laki yang sangat lucu.<br />

”Wah, lucu sekali,” ujar Ali.<br />

”Menggemaskan,” timpal Nelly.<br />

”Kak, siapa namanya?” tanya Nano pada Intan yang juga berada di sana.<br />

”Namanya...” Intan tak bisa menjawab. Ia baru ingat kalau ia dan Budiman<br />

belum memberi nama untuk bayi malang itu.<br />

*<br />

”Bagaimana keadaan si kecil?” tanya Budiman sepulangnya dari kerja.<br />

”Dia baik. Kau tahu, anak-anak senang dengan kedatangannya,” jawab Intan<br />

yang telah menunggu Budiman dari tadi. Ia lalu teringat sesuatu. ”Kak, kita belum<br />

memberikan nama untuknya.”<br />

”Nama? Benar juga, kita belum memberinya nama.”<br />

”Kira-kira siapa ya namanya?”<br />

Mereka kemudian tampak berpikir. Keduanya sama-sama mencarikan nama<br />

terbaik untuk bayi mungil itu.<br />

”Bagaimana kalau Joni?” saran Intan.<br />

Dahi Budiman berkerut mendengarnya. ”Jangan ah, terlalu pasaran. Gimana<br />

kalau Jack?” Budiman ganti memberi saran.<br />

Intan menggeleng. Ia kemudian menyebutkan nama yang lagi-lagi Budiman<br />

menolaknya. Budiman pun demikian. Ia menyarankan nama yang ditolak juga oleh<br />

Intan. Begitu seterusnya hingga berkali-kali.<br />

”Aduh, ternyata sulit dalam mencari nama untuk bayi,” gerutu Intan kesal.<br />

175

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!