13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Heru?”<br />

”Ya, ini aku. Mungkin kau pikir aku adalah laki-laki dewasa yang aneh karena<br />

suka main ke taman kanak-kanak. Tapi, itulah aku...tempat ini sudah seperti rumahku<br />

sendiri. Walaupun aku tidak bisa tidur di sini...” ujar Heru diakhiri dengan nada<br />

bercanda. ”Kau sendiri, kenapa ada di sini?”<br />

sini.”<br />

”Oh,” Budiman mendesah. ”Aku baru teringat kalau dulu pernah bersekolah di<br />

”Benarkah? Kalau begitu kita satu sekolah dong? Mungkin kita dulu satu<br />

kelas,” sahut Heru tak percaya.<br />

Budiman tersenyum. ”Mungkin...tapi aku tidak mengingatnya. Yang aku ingat<br />

tentang TK ini hanyalah sebuah kenangan. Kenangan akan seorang bocah laki-laki<br />

yang pernah aku pukul. Ya, itulah pertama kali aku memukul orang mungkin. Kau<br />

tahu...aku memukul wajahnya hingga dia mimisan,” Budiman berkisah.<br />

”Hei!” Heru tersentak kaget. Itu kan....<br />

”Ada apa Her? Kau sepertinya sangat terkejut.” Budiman heran dengan<br />

perubahan sikap Heru.<br />

”Tunggu dulu...kau bilang kau memukul bocah laki-laki hingga mimisan?”<br />

Heru mengulangi cerita Budiman. Budiman mengangguk. Heru menarik nafas.<br />

”Kenapa sama dengan ingatanku?”<br />

”Ingatanmu? Memangnya apa yang kau ingat?”<br />

”Ingatan tentang seorang bocah laki-laki yang menghantamku hingga aku<br />

mimisan...” jawab Heru.<br />

”Jadi kau...” Budiman tak bisa berkata-kata lagi.<br />

Mereka berdua terdiam untuk waktu yang cukup lama. Keduanya sama-sama<br />

mengingat kejadian bertahun-tahun yang lalu itu.<br />

”Dunia ini sempit ya?” ujar Heru memecah kesunyian. “Tak kusangka aku<br />

bisa bertemu kembali dengan bocah yang telah mempermalukanku waktu itu.”<br />

“Mempermalukanmu? Yang benar saja,” sanggah Budiman. ”Aku tak<br />

bermaksud begitu, aku hanya merasa risih. Kau tahu, aku tak bermaksud memukulmu.<br />

Waktu itu...”<br />

161

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!