13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

”Aku menemukan kakak pingsan di depan kamar kakak setelah sebelumnya<br />

aku mendengar teriakan kakak. Tante Amanda lalu memanggil dokter yang segera<br />

memeriksa kakak,” jelas Intan.<br />

”Begitukah? Jadi kau menolongku? Terima kasih ya...” sahut Budiman lemah.<br />

Intan tersenyum mendapat ucapan terima kasih Budiman. ”Lalu apa kata dokter?”<br />

tambah Budiman.<br />

”Dokter mengatakan kalau kau menderita infeksi usus halus yang parah.<br />

Katanya kau perlu perawatan intensif beberapa hari ini.”<br />

lagi.<br />

”Sudah kuduga...” perkiraan Budiman tepat. Penyakit lamanya itu kambuh<br />

”Jadi kakak sudah tahu?”<br />

”Ya, penyakit ini aku dapat sewaktu kelas dua SMA. Saat itu aku merasa perut<br />

kosong, padahal baru saja makan. Kemudian rasa perih yang sangat menyerang<br />

perutku sama seperti yang kurasakan pagi buta tadi. Aku pikir penyakit maag,<br />

ternyata penyakit seperti ini,” kisah Budiman. ”Apakah aku harus ke rumah sakit?”<br />

Intan menggeleng. ”Tidak, kata dokter tidak perlu. Kau cukup beristirahat di<br />

rumah dan harus memperbaiki pola makanmu. Untuk beberapa hari ini, kau belum<br />

boleh banyak bergerak. Kata dokter tubuhmu kekurangan banyak cairan akibat<br />

penyakit ini. Karena itu, ia menyarankan kau untuk berbaring di tempat tidur dan<br />

meminum obat secara teratur.”<br />

”Oh, begitu ya?” Budiman lega mendengarnya.<br />

”Kak, ini penyakit serius, kenapa kakak membiarkannya?” ujar Intan cemas.<br />

”Kata dokter penyakit ini akan kambuh kembali bila pola makan kakak tidak teratur.<br />

Kenapa kakak menyepelekan penyakit ini?”<br />

Budiman terkejut melihat kecemasan Intan. Baru kali ini ada gadis yang<br />

mencemaskannya hingga seperti itu.<br />

”Maafkan aku Tan, semenjak serangan penyakit ini yang pertama dan setelah<br />

aku berobat, aku pikir penyakit ini telah lenyap. Ternyata aku salah, penyakit ini<br />

kambuh lagi.”<br />

”Kata dokter pola makanmu tidak teratur, padahal selama ini kulihat kau<br />

makan teratur...” Intan mengingat-ingat saat Budiman makan di panti.<br />

154

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!