13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Astaghfirullahal’adzim...”<br />

9<br />

WAJAH SEBENING EMBUN<br />

Budiman terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba saja perutnya terasa sangat sakit.<br />

Perutnya terasa perih sekali. Ia bingung harus berbuat apa. Yang ia lakukan kini<br />

hanya berguling-guling di tempat tidurnya, berusaha menghilangkan rasa sakitnya.<br />

Rasa perih itu semakin parah. Budiman tak kuasa menahannya. Penyakit<br />

lamanya itu tiba-tiba saja kambuh. Ia lalu berinisiatif untuk membeli obat. Tapi,<br />

malam-malam begini? Budiman melirik ke arah jam wekernya. Masih jam dua pagi!<br />

”Sial!” umpatnya.<br />

Budiman bangkit dari tempat tidurnya. Mungkin minum air putih bisa<br />

membantu, pikir Budiman. Susah payah ia berhasil meraih gagang pintu dan<br />

membukanya. Namun, setelah berhasil membuka pintu kamarnya, rasa sakit yang<br />

sangat menderanya cepat.<br />

”Argh!”<br />

Budiman menjerit keras. Ia tak tahan lagi menahan sakitnya. Tubuhnya<br />

menjadi lemas dengan cepat. Ia kehilangan seluruh tenaganya. Dan tak lama, tubuh<br />

kurusnya terjatuh ke lantai.<br />

*<br />

Budiman membuka matanya. Sinar matahari yang masuk lewat ventilasi<br />

kamarnya memberitahukan bahwa pagi telah datang.<br />

”Alhamdulillah...Kak Budiman, akhirnya kau sadar.”<br />

Budiman mengamati sekitarnya. Ia tengah terbaring di tempat tidurnya.<br />

Tubuhnya terasa lemas. Dicarinya asal suara yang ternyata berasal dari Intan yang<br />

duduk di sebelah kanan tempat tidurnya.<br />

”Ada apa?” tanya Budiman lemah.<br />

153

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!