13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bontang.”<br />

”Iya, maaf... Kakak jadi ingat akan keinginan kakak dulu untuk pergi ke<br />

”Ya udah... kenapa kakak nggak pergi ke sana aja sekarang?”<br />

”Hmm.....” Budiman menggumam tak jelas.<br />

”Yailah...sekarang malah bengong....” Fiona menenggak habis jus melonnya.<br />

”Eh, ngomong-ngomong kakak nraktir aku pakai uang siapa?”<br />

*<br />

Malamnya, Budiman tidak bisa tidur. Ia terus teringat akan perbincangan<br />

dengan adiknya di restoran. Ia kepikiran dengan perkataan Fiona. Benar kata Fiona,<br />

sepertinya ia memang harus ke Kalimantan. Pergi ke Bontang adalah keinginannya<br />

yang sempat tertunda selama kurang lebih empat tahun ini. Kini, kesempatan itu<br />

datang.<br />

Tapi, apa yang akan dilakukannya di Bontang? Mencari pekerjaan? Ya, benar.<br />

Mungkin ia bisa menemukan pekerjaan yang cocok di Bontang. Budiman kemudian<br />

tertawa sendiri. Inilah saatnya untuk mengobati kerinduanku, pikir Budiman.<br />

terkejut.<br />

*<br />

”Apa? Ke Bontang? Untuk apa?” suara Anis di telepon terdengar sangat<br />

”Mencari kerja,” jawab Budiman.<br />

”Kerja? Kenapa jauh-jauh ke Bontang? Memangnya di Kediri sudah habis tu<br />

lapangan pekerjaan?”<br />

”Aduh Kak, peluang di pulau Jawa untukku itu kecil. Tahu sendiri kan<br />

bagaimana nilaiku?”<br />

”Pokoknya kakak tidak setuju kamu pergi ke Bontang. Tinggal di Kediri aja,<br />

kerja di Kediri aja! Gak usah jauh-jauh!” nada suara Anis makin tinggi.<br />

Ugh, betapa kesalnya Budiman. Waktu itu ibunya yang melarang, sekarang<br />

kakaknya. Apa-apaan sih?<br />

”Tapi Kak, Aku sangat ingin pergi ke Bontang...”<br />

14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!