13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”Ya, aku ingat. Karena saat itu teman yang aku percaya hanya kamu,” jawab<br />

Fathur Rozy. ”Kejadian-kejadian itu membuatku yakin kalau kau adalah orang baik.<br />

Ditambah lagi kejadian yang baru saja terjadi. Kau bahkan lupa untuk berbuka puasa<br />

demi melihat keadaan Bona yang sakit. Kau benar-benar baik Budiman. Tak peduli<br />

apa yang terjadi denganmu setelah perpisahan kita, bagiku kau adalah teman yang<br />

terbaik.”<br />

Budiman tersentak. ”Benarkah? Aku tak merasa sebaik itu.”<br />

”Karena itu, rasakanlah kebaikan itu di dalam tubuhmu,” sambung Fathur<br />

Rozy. ”Kau akan mengerti nanti.”<br />

”Ya, aku akan mengerti kenapa kau tiba-tiba pergi dari Kediri saat kenaikan<br />

kelas dan meninggalkanku tanpa ada berita,” ujar Budiman kesal mengingat masa-<br />

masa SMA-nya.<br />

Fathur Rozy tertawa kecil. ”Oh, jadi kau kesal ya? Maafkan aku Man karena<br />

tidak memberimu kabar. Aku hanya tidak ingin melihatmu sedih.”<br />

”Melihatku sedih?”<br />

”Ya, karena kau cukup sedih dengan keberadaanku waktu itu.”<br />

”Ah, Thur, jangan seperti itu. Kita ini teman, kita ini saudara. Saudara seiman.<br />

Kita harus saling membantu dan mengingatkan,” sahut Budiman merasa tidak enak.<br />

”Nah, ini yang mau kudengar darimu. Begitu lama aku menunggu saat kau<br />

mengatakan kalau kita ini adalah saudara. Rupanya pertemuan tak terduga kita akan<br />

menjadi seperti ini.”<br />

Budiman dan Fathur Rozy tertawa bersama. Budiman senang karena telah<br />

menemukan semangatnya lagi. Ia senang ia kini bisa merasakan kalau dirinya telah<br />

menjadi orang yang baik seperti dulu. Persetan dengan masa lalunya yang buruk.<br />

Persetan dengan mimpi-mimpi buruk. Persetan pula dengan perkataan dukun bangsat<br />

itu. Yang terpenting sekarang adalah, ia adalah orang yang baik. Terima kasih Fathur<br />

Rozy, kau benar-benar teman yang dinantikan kedatangannya.<br />

***<br />

131

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!