13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kemudian.<br />

lalunya.<br />

”Dia orang baik ya? Mau mengajak anak-anak untuk mengaji,” ujar Intan<br />

”Kau benar, dia memang orang yang baik,” sahut Budiman terkenang masa<br />

*<br />

Keesokan harinya, Budiman mengantarkan semua anak panti terkecuali Bona<br />

ke Masjid Baitur-Rahman, tempat Fathur Rozy mengajar mengaji. Tampak di dalam<br />

masjid Fathur Rozy tengah mengajar beberapa orang anak.<br />

datang?”<br />

”Assalamu’alaikum...” salam Budiman di pintu Masjid.<br />

“Walaikumsalam warohmatullah...” jawab Fathur Rozy. “Eh, kalian sudah<br />

”Ya, kami semua datang untuk belajar, bukan begitu anak-anak?”<br />

”Ya, kakak,” jawab anak-anak panti.<br />

”Sebanyak ini?” Fathur tak percaya dengan yang ia lihat. ”Baguslah kalau<br />

begitu, ternyata semangat belajar kalian tinggi.”<br />

”Kau tidak perlu meragukan semangat belajar mereka. Mereka anak-anak<br />

yang rajin,” sahut Budiman.<br />

”Baguslah, aku percaya padamu Budiman. Anak-anak ini pastilah anak-anak<br />

yang rajin. Baiklah, kalian bisa bergabung,” kata Fathur Rozy mempersilakan. ”Anak-<br />

anak, kita kedatangan teman baru. Kita akan mengaji bersama.” Fathur Rozy lalu<br />

memperkenalkan anak-anak panti pada anak-anak yang telah ada di Masjid sedari<br />

tadi.<br />

Anak-anak panti dengan cepat berbaur dengan santri-santri lain. Mereka<br />

terlihat begitu bersemangat. Budiman tersenyum senang melihatnya. Anak-anak itu<br />

mengingatkannya kepada temannya, Alwi. Budiman ingat jelas bagaimana mereka<br />

berdua dulu mengaji bersama sampai...<br />

”Fathur...” panggil Budiman setelah anak-anak selesai mengaji.<br />

*<br />

124

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!