13.07.2013 Views

Download File

Download File

Download File

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Mereka sengaja mengangkat Budiman sebagai ketua agar dapat menghancurkan citra<br />

baik Budiman.<br />

Budiman marah dan keluar dari geng. Tapi cap sebagai berandalan kampus<br />

terlanjur melekat dan teman-temannya pun sudah teramat membencinya. Ditambah<br />

lagi, kematian ibunya membuat Budiman semakin sedih. Budiman yang frustasi<br />

kemudian merencanakan pembalasan pada geng Kalajengking. Tanpa ia sadari, ia<br />

telah benar-benar menjadi seorang berandalan. Ia berhasil membalas dendamnya,<br />

tetapi perangainya pun berubah menjadi jahat. Ia pernah memukul Rachmat, teman<br />

karibnya itu hanya karena masalah sepele. Meskipun begitu, Rachmat selalu sabar<br />

menghadapi temannya itu.<br />

Perjuangan gigih Rachmat akhirnya membuahkan hasil. Ia mungkin jadi ikut-<br />

ikutan dibenci karena sering membela Budiman, tapi ia berhasil mengembalikan<br />

Budiman ke jalan yang benar. Setahun sebelum kelulusan, sifat Budiman berubah.<br />

Budiman sadar dan berusaha memperbaiki dirinya. Namun ia terlambat, nilai-nilai<br />

kuliahnya sudah terlanjur buruk. Dan ia sadar, itulah akibat dari perbuatannya<br />

terdahulu.<br />

Mengenang hal itu, tak terasa air mata meleleh di pelupuk mata Budiman. Ia<br />

sedih mengenang masa lalunya yang buruk itu. Ia merasa sangat beruntung berteman<br />

dengan Rachmat. Perpisahannya dengan Rachmat, seharusnya tak sehambar itu. Ia<br />

berutang banyak pada Rachmat. Ia berjanji bahwa hidupnya ke depan akan semakin<br />

baik, tapi....<br />

”Sudahlah, yang lalu biarlah baru, tak usah terlalu dipikirkan.” Seorang Bapak<br />

yang duduk di depannya rupanya memperhatikannya sedari tadi. ”Sepertinya sesuatu<br />

yang menyedihkan.”<br />

Budiman mengusap air matanya. ”Ya...” sahut Budiman, ”menyedihkan...”<br />

”Assalamu’alaikum...”<br />

*<br />

”Walaikumsalam..., eh, kak Budiman sudah datang,” seru gadis berwajah imut<br />

menyambut kedatangan Budiman. Gadis itu tak lain adalah Fiona, adik kandungnya.<br />

”Bagaimana perjalanannya?”<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!