02.07.2013 Views

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

D. Reaksi Eksoterm dan Endoterm<br />

Berdasarkan arah berpindahnya kalor dalam sistem dan lingkungan,<br />

maka reaksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi<br />

endoterm. Dikatakan reaksi eksoterm (berasal dari kata eks (keluar) dan<br />

therm (panas)) apabila kalor berpindah dari sistem ke lingkungan, artinya<br />

sistem melepas kalor. Adapun reaksi endoterm terjadi apabila sistem menyerap<br />

kalor atau kalor berpindah dari lingkungan ke sistem.<br />

1. Reaksi Eksoterm<br />

Pernahkah kalian memperhatikan bahwa setiap kali selesai makan<br />

nasi, badan kita menjadi gerah? Mengapa demikian? Mari kita ingat kembali<br />

proses asimilasi. Dalam tubuh, nasi yang kita makan akan bereaksi<br />

dengan oksigen yang kita hirup dengan reaksi seperti berikut.<br />

Cn (H2O) m + O2 n CO2 + m H2O + energi<br />

Persamaan termokimianya:<br />

amilum + O2 (g) n CO2 (g) + m H2O(aq) H = -X kJ<br />

Energi dalam bentuk panas yang dilepas tubuh inilah yang menyebabkan<br />

gerah.<br />

Di dalam reaksi eksoterm, panas berpindah dari sistem ke lingkungan,<br />

karenanya panas dalam sistem berkurang sehingga H-nya bertanda<br />

negatif. Secara matematis, H dirumuskan sebagai berikut.<br />

H = H hasil reaksi – H pereaksi<br />

Karena hasilnya negatif, berarti H hasil reaksi lebih rendah dari H<br />

pereaksi, dan digambarkan dalam diagram berikut.<br />

Diagram reaksi eksoterm<br />

Arah panah ke bawah menunjukkan bahwa energi semakin berkurang<br />

karena sebagian terlepas.<br />

2. Reaksi Endoterm<br />

Reaksi endoterm merupakan kebalikan dari reaksi eksoterm. Dalam<br />

reaksi ini, sistem menyerap kalor dari lingkungan sehingga harga entalpi<br />

reaksinya bertambah besar dan H-nya berharga positif, atau H hasil<br />

reaksi– H pereaksi > 0. Karena hasilnya positif, berarti H hasil reaksi<br />

lebih tinggi dari H reaksi, dan digambarkan dalam diagram berikut.<br />

Gambar 3.11<br />

Pembakaran merupakan<br />

reaksi eksotermik yang<br />

melepaskan energi ke<br />

sekelilingnya.<br />

H<br />

Awal reaksi/H yang dimiliki<br />

sistem di awal reaksi<br />

Tips<br />

H = H akhir reaksi – H awal reaksi<br />

H = H hasil reaksi – H pereaksi<br />

Akhir reaksi / H disaat akhir reaksi<br />

Reaksi eksoterm: H < 0<br />

Reaksi endoterm: H > 0<br />

Gambar 3.12<br />

Pengembunan merupakan<br />

reaksi eksoterm. Uap air<br />

melepas kalor ke sekelilingnya<br />

untuk berubah fase<br />

menjadi cair.<br />

Termokimia<br />

45<br />

Dok. PIM<br />

50.000 Photo Art

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!