02.07.2013 Views

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tidak akan stabil dan bertahan lama karena air dan minyak tetap<br />

akan memisah. Namun, jika kalian menambahkan sabun dalam campuran<br />

tersebut, maka partikel minyak tetap akan teremulsi dalam air<br />

membentuk misel-misel. Sabun di sini bertindak sebagai emulgator<br />

minyak dalam air.<br />

5. Koagulasi (penggumpalan)<br />

Pernahkah kalian membuka cat kaleng yang sudah lama tidak digunakan?<br />

Cobalah, amati apa yang terjadi pada cat tersebut. Ternyata cat<br />

tersebut mengalami koagulasi (penggumpalan). Mengapa koagulasi dapat<br />

terjadi? Bagaimana caranya? Simaklah penjelasan berikut.<br />

Koagulasi dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:<br />

a. Elektroforesis<br />

Pada subbab sebelumnya, kalian telah mempelajari proses elektroforesis.<br />

Dalam elektroforesis, koloid diberi arus listrik sehingga partikel<br />

bergerak ke elektroda yang berlawanan muatannya. Hal ini menyebabkan<br />

partikel menjadi netral dan akhirnya menggumpal serta mengendap<br />

di sekitar elektroda.<br />

b. Pemanasan<br />

Jika dipanaskan, koloid akan terkoagulasi karena energi partikelnya<br />

menjadi lebih besar dan tumbukan antarpartikel pun semakin meningkat.<br />

Sehingga partikel-partikel koloid menggumpal dan akhirnya<br />

mengendap.<br />

c. Penambahan elektrolit<br />

Telah disebutkan di depan bahwa koloid ternyata dapat bermuatan. Jika<br />

muatan tersebut dihilangkan, maka kestabilan akan berkurang dan menyebabkan<br />

penggumpalan. Apabila ke dalam suatu koloid ditambahkan<br />

elektrolit, koloid tersebut dapat menyerap ion sehingga akan terkoagula-<br />

si, misalnya koloid Fe(OH) 3 . Jika ditambahkan ion negatif seperti PO 4<br />

maka koloid Fe(OH) 3 akan distabilkan oleh ion Fe 3+ dengan cara teradsorpsi<br />

di permukaannya. Fe 3+ di permukaan itu akan terlepas dan membentuk<br />

FePO4 . Akibatnya, koloid menjadi tidak stabil dan terkoagulasi.<br />

d. Pencampuran dua macam koloid<br />

Pencampuran dua koloid yang berlawanan muatan dapat menyebabkan<br />

terjadinya koagulasi. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik<br />

listrik antara kedua muatan koloid. Pada permukaan partikel koloid<br />

terjadi penyerapan ion. Penyerapan muatan ion ini akan membuat<br />

partikel koloid bertambah besar, sehingga dapat mengendap. Misalnya,<br />

sol Fe(OH) 3 yang memiliki muatan positif akan mengendap bila<br />

dicampur dengan sol As2S3 yang bermuatan negatif.<br />

Jika kita mau mengamati, sebenarnya banyak sekali peristiwa koagulasi<br />

yang terjadi sehari-hari. Bahkan, dalam bidang industri pun banyak yang<br />

memanfaatkan koagulasi untuk proses produksinya. Berikut beberapa contoh<br />

penerapan koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri.<br />

3– ,<br />

Dok. Pim<br />

Gambar 11.14<br />

Cat yang menggumpal<br />

karena hilangnya kestabilan.<br />

Koloid<br />

243

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!