02.07.2013 Views

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Gerak Brown<br />

Apa yang kalian lihat ketika cahaya dilewatkan pada sistem koloid?<br />

Ternyata partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika diamati<br />

dengan mikroskop optik, terlihat bahwa partikel koloid selalu bergerak ke<br />

segala arah karena partikel tersebut bebas dalam mediumnya. Gerakannya<br />

selalu lurus dan akan patah jika bertabrakan dengan partikel lain. Gerak<br />

zig-zag partikel koloid ini disebut Gerak Brown. Nama Brown diambil<br />

dari nama Robert Brown, botaniawan asal Skotlandia yang mengamati<br />

gerakan partikel tepung sari dalam air di bawah mikroskop. Energi yang<br />

menyebabkan terjadinya gerak Brown adalah energi kinetik yang dihasilkan<br />

oleh partikel koloid yang terdispersi dalam medium pendispersi yang<br />

senantiasa bergerak bebas. Gerakan bebas partikel koloid terdispersi ini,<br />

menyebabkan terjadinya tumbukan yang tidak seimbang dengan partikelpartikel<br />

pendispersi yang lebih besar, sehingga terjadilah Gerak Brown.<br />

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, partikel-partikel koloid mampu<br />

menghamburkan cahaya karena adanya Gerak Brown. Seperti pada aliran<br />

arus listrik, dimana elektron-elektron selalu bergerak, partikel-partikel koloid<br />

juga bergerak. Apakah gerakan tersebut juga dapat membuat koloid<br />

bermuatan listrik? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah uraian berikut.<br />

3. Muatan Listrik Koloid<br />

Pernahkah kalian berpikir bahwa ternyata koloid bermuatan listrik<br />

dan mampu menghantarkan listrik seperti halnya larutan elektrolit?<br />

Bagaimanakah caranya? Coba kalian perhatikan penjelasan berikut.<br />

a. Adsorpsi<br />

Bagaimana cara partikel koloid dapat bermuatan listrik? Pada permukaan<br />

partikel koloid bekerja Gaya Van der Waals terhadap ion atau<br />

molekul lain yang berada di sekitarnya, sehingga mampu menyerap ion<br />

atau muatan listrik. Hal ini menyebabkan koloid menjadi bermuatan<br />

listrik. Melekatnya partikel lain pada permukaan koloid disebut adsorpsi.<br />

Suatu koloid pada umumnya hanya mengadsorpsi ion positif atau negatif<br />

saja. Contohnya, koloid As2S3 bermuatan negatif karena mengadsorpsi<br />

ion negatif, sedangkan koloid Fe(OH) 3 menjadi bermuatan positif setelah<br />

mengadsorpsi H + .<br />

b. Elektroforesis<br />

Kalian telah mempelajari bagaimana koloid dapat bermuatan, yaitu<br />

dengan cara adsorpsi. Selajutnya bagaimana cara untuk menentukan muatan<br />

koloid tersebut? Muatan koloid dapat diketahui dengan mencelupkan<br />

batang elektroda ke dalam sistem koloid. Koloid yang bermuatan positif<br />

akan tertarik (berkumpul) ke elektroda negatif, sedangkan koloid yang<br />

bermuatan negatif akan tertarik ke elektroda positif. Pergerakan partikel<br />

koloid dalam medan listrik ini disebut elektroforesis.<br />

Gambar 11.8<br />

Robert Brown, penemu gerak<br />

Brown pada tepung sari<br />

Gambar 11.9<br />

Gambar sketsa gerak Brown<br />

di bawah mikroskop ultra<br />

Gambar 11.10<br />

Koloid Fe(OH) 3 bermuatan<br />

positif karena permukaannya<br />

menyerap ion H + .<br />

Gambar 11.11<br />

Sol As 2 S 3 mengadsorpsi ion<br />

negatif sehingga bermuatan<br />

negatif.<br />

Koloid<br />

<strong>241</strong><br />

www.anbg.gov.au

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!