02.07.2013 Views

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

241 cover KIMIA11

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

www.graeters.com<br />

Asam karbonat (H 2 CO 3 )<br />

adalah asam diprotik<br />

lemah yang dibentuk dari<br />

CO 2 yang tersolvatasi (air<br />

terkarbonasi).<br />

192<br />

Oxtoby, 2001, hlm. 321<br />

Gambar 8.1<br />

Es kering (karbon dioksida<br />

padat) yg terlarut membentuk<br />

asam karbonat.<br />

Gambar 8.2<br />

Larutan asam amino<br />

Kimia Kelas XI<br />

tubuh merupakan reaksi enzimatis, yaitu reaksi yang melibatkan enzim sebagai<br />

katalisator. Enzim sebagai katalisator hanya dapat berfungsi dengan<br />

baik pada pH tertentu atau biasa disebut pH optimum. pH yang terlalu<br />

rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi,<br />

sehingga akan menurunkan aktivitas enzim.<br />

Agar pH optimum tetap terjaga, maka dalam tubuh manusia selalu<br />

terdapat pasangan asam-basa konjugasinya. Hal ini terjadi karena cairan<br />

dalam tubuh manusia membentuk sistem larutan buffer. Seperti apa larutan<br />

buffer dalam tubuh manusia? Inilah penjelasannya.<br />

1. Larutan buffer karbonat dalam darah (H 2 CO 3 de ngan<br />

–<br />

HCO3) Makanan yang kita konsumsi akan disalurkan ke seluruh tubuh,<br />

salah satunya melalui darah. Darah memiliki pH yang relatif tetap, yakni<br />

berkisar 7,0–8,0. pH darah relatif stabil dan tetap karena kandungan larutan<br />

buffer karbonat dalam darah mempunyai komposisi yang selalu tetap.<br />

Lantas bagaimana cara larutan buffer karbonat mempertahankan pH darah?<br />

Berikut gambaran mengenai proses tersebut.<br />

Jika yang dihasilkan oleh metabolisme adalah suatu basa, maka ion<br />

OH – akan bereaksi dengan asam bikarbonat (H2CO3) menurut reaksi:<br />

H2CO3 + OH – –<br />

HCO3 + H2O Sebaliknya, jika hasil metabolisme adalah suatu asam, maka ion H + dari<br />

–<br />

asam tersebut akan diikat oleh ion HCO3 menurut reaksi:<br />

H + –<br />

+ HCO3 H2CO3 Dengan adanya kedua reaksi di atas, maka perbandingan konsentrasi<br />

karbonat dan bikarbonat selalu tetap, sehingga pH darah relatif tetap.<br />

–<br />

2. Larutan buffer fosfat dalam cairan intrasel (H2PO4 de-<br />

ngan HPO 4<br />

2– )<br />

Cairan intrasel dalam tubuh makhluk hidup berperan sebagai media<br />

terjadinya metabolisme yang melibatkan cairan yang bersifat asam atau<br />

basa. Akibatnya, pH cairan intrasel dapat berubah menjadi asam atau basa,<br />

tergantung dari asam atau basa yang dilibatkan dalam metabolisme tubuh.<br />

Metabolisme ini dipercepat oleh suatu zat yang disebut dengan enzim.<br />

Enzim hanya dapat bekerja secara optimal dalam pH tertentu yang disebut<br />

dengan pH optimum.<br />

Bagaimanakah cara untuk mempertahankan agar pH cairan intrasel<br />

tetap dalam keadaan optimum? Agar pH cairan intrasel tetap optimum,<br />

dalam tubuh mahluk hidup terdapat larutan buffer fosfat. Larutan buffer<br />

2–<br />

fosfat ini berasal dari asam lemah difosfat (HPO4 ) dan basa konjugasinya<br />

–<br />

(H2PO4). Apabila dalam proses metabolisme dihasilkan zat asam lebih<br />

2–<br />

banyak, maka asam tersebut akan bereaksi dengan ion HPO4 menurut<br />

reaksi:<br />

2– + –<br />

HPO4+ H H2PO4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!