Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
288<br />
pemadatan dikerjakan. Jadi sebelum kapal melakukan pemuatan<br />
tindakan tersebut penting sekali dilakukan, sebab adalah lebih mudah<br />
untuk merubah pamadatan muatan yang masih dalam rencana guna<br />
memperoleh stabilitas yang lebih baik daripada melakukan perubahan<br />
pemadatan sementara kapal memuat, terlebih lebih apabila pemuatan<br />
telah selesai dikerjakan.<br />
Khususnya apabila susunan pemadatan muatan akan dilakukan<br />
setelah pemuatan selesai dikerjakan, jelaslah kiranya bahwa tindakan<br />
tersebut sangat terlambat untuk memperbaiki keadaan stabilitas,<br />
sebab usaha memperbaiki stabilitas itu hanya akan dapat dilakukan<br />
dengan jalan memindah-mindahkan air balast.<br />
6.6. Olengan kapal<br />
Hubungan yang ada antara besarnya nilai tinggi metasentrum suatu<br />
kapal dengan olengannya adalah sesuai bentuk persamaan berikut ini<br />
:<br />
0,44 L<br />
T = ---------<br />
v GM<br />
dimana : T = Waktu oleng kapal<br />
L = Lebar kapal<br />
GM = Tinggi metasentrum<br />
0,44 = konstante<br />
sehingga :<br />
1. Apabila nilai tinggi metasentrum kapal kecil (GM kecil), maka suku<br />
kedua dari persamaan itu besar, sehingga suku pertamanyapun<br />
dengan sendirinya besar (T besar). Jika nilai T besar, hal ini<br />
berarti bahwa waktu olengannya besar. Artinya bahwa waktu yang<br />
diperlukan oleh kapal itu untuk mengolengsatu kali olengan<br />
adalah besar. Hal ini sesuai benar dengan rumus bagi momen<br />
penegak untuk sudut-sudut senget kecil (pada stabilitas awal) :<br />
Mp = W x GM Sin Q<br />
Yang didalam rumus itu ternyata bahwa apabila GM nya kecil,<br />
maka momen penegaknya kecil, artinya bahwa kemampuannya<br />
untuk menegak kembali kecil, artinya bahwa waktu olengan besar,<br />
sebab kapal mengoleng secara lamban.<br />
2. Apabila nilai GM besar, maka suku kedus persamaan itu kecil,<br />
maka suku pertama persamaan itupun kecil pula. Hal ini berarti