Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

Apabila kedalam rumus-geser itu disubsitusikan nilai-nilai : w = 200 ton d = (7,5– 12) meter = - 4,5 meter W’ = (9.000 – 200) ton = 8.800 ton Sehingga : 200 X (- 4,5 ) GG’ = ----------------- 8.800 - 900 ton meter = ---------------------- = - 0,10 meter 8.800 ton Setelah lokomotip diturunkan, titik berat bergeser kebawah sejauh 0,10 meter Untuk memperkirakan kedudukan titik berat sebuah ruang muatan yang penuh berisi muatan sehingga hasilnya mendekati kebenaran, maka kita harus memperhatikan keadaan yang mempengaruhi kedudukan titik berat tersebut. Ada 2 macam keadaan yang mempengaruhi kedudukan titik berat di dalam ruang muatan tersebut, yaitu : 1. Apabila ruang muatan terisi seluruhnya oleh muatan homogen (misalnya seluruhnya terdiri dari beras, gula, semen, pupuk, dlsb), maka bolehlah kita perkirakan bahwa titik berat muatan berimpit dengan titik berat ruang muatan tersebut. Kedudukan titik berat ruang muatan yang bersangkutan dapat kita ketahui dari “CAPACITY PLAN “ sebab didalam capacity plan ini tertera ruangan-ruangan dan tangki-tangki besarnya tangki atau ruang muatan tersebut, kedudukan titik berat masing-masing ruang muatan atau tangki yang bersangkutan (pada umumnya kedudukan titik berat tersebut ditandai dengan 0) disertai dengan keteranganketerangan lain. Kedudukan titik berat ruang muatan atau tangki-tangki kira-kira sedikit lebih tinggi dari pada setengah tinggi ruang muatan atau tangki yang bersangkutan (sebab ruang-ruang muatan atau tangki-tangki bukan merupakan ruangan-ruangan yang berbentuk kotak, balok ataupun kubus, melainkan disudut-sudut bagian bawahnya agak melengkung). Didalam ruang-ruang muatan bawah nomor 1 dan nomor 5 (yang masing-masing terletak dibagian paling depan dan bagian paling belakang itu), nilai-nilai perkiraan dari kedudukan titik beratnya akan lebih sulut diperkirakan, sebab kulit kapal yang membatasi ruangruang muatan itu melengkung dengan tajamnya, sehingga nilai yang diperoleh besar sekali kemungkinannya bahwa kurang benar. 285

Sekalipun demikian, apabila besarnya nilai kesalahan itu hanya kecil, maka kesalahan itu tidak akan berarti, sebab pengaruhnya terhadap kedudukan titik berat kapal secara keseluruhan adalah terlalu kecil, sehingga oleh karenanya dapat diabaikan. 2. Apabila ruang muatan hanya sebagian saja yang terisi ataupun seluruhnya terisi oleh muatan heterogen (muatan campur). 286 Jika suatu ruang muatan yang terisi barang potongan (general cargo), sebagian atau seluruhnya, kedudukan titik beratnya hanya dapat diperkirakan saja. Kedudukan titik berat masing-masing party muatan untuk mendapatkan momen terhadap bidang lunasnya. Jumlah masing-masing momen terhadap bidang lunas dari masingmasing party muatan itu, kemudian dibagi oleh jumlah berat seluruh party muatan untuk mendapatkan kedudukan titik berat seluruh muatan didalam ruang muatan tersebut (jadi dalam hal ini dipergunakan aturan momen). Apabila kedudukan titik berat seluruh muatan yang didapat didalam suatu ruang muat lebih tinggi dari pada kedudukan titik berat ruang muatan itu sebagaimana yang tertera didalam capasity plan, maka kenyataan demikian itu menandakan bahwa pamadatan muatan didalam ruang muatan itu telah salah dilakukan, sebab berat atas, oleh karena muatan-muatan berat diletakan diatas muatan-muatan yang lebih ringan dari padanya, sehingga kedudukan titik beratnya terlalu tinggi Contoh : Didalam sebuah ruang muatan dipadati berbagai jenis muatan sebagai berikut : 1. Diatas papan alas ruang muatan, 300 ton rel kereta apai setinggi 5 kaki 2. Diujung belakang ruang muatan, 150 ton mesin dalam peti setinggi 9 kaki 3. Diujung depan ruang muatan, 80 ton muatan kalengan setinggi 8 kaki 4. Paling atas (di atas mesin dan muatan kalengan), 40 ton tekstil setinggi 7 kaki Apabila tinggi dasar berganda kapal itu 4 kaki, dimanakah titik berat ruang muatan yang telah berisi muatan itu sekarang ? Untuk mempermudah perhitungan, dibuat bagan pemadatan ruang muatan tersebut Untuk memperoleh kedudukan titk berat ruang muatan yang terisi muatan sedemikian itu dengan hasil yang tepat adalah tidak mungkin. Didalam praktek, kedudukan titik berat ruang muatan dalam kondisi

Apabila kedalam rumus-geser itu disubsitusikan nilai-nilai :<br />

w = 200 ton<br />

d = (7,5– 12) meter = - 4,5 meter<br />

W’ = (9.000 – 200) ton = 8.800 ton<br />

Sehingga :<br />

200 X (- 4,5 )<br />

GG’ = -----------------<br />

8.800<br />

- 900 ton meter<br />

= ---------------------- = - 0,10 meter<br />

8.800 ton<br />

Setelah lokomotip diturunkan, titik berat bergeser kebawah sejauh<br />

0,10 meter<br />

Untuk memperkirakan kedudukan titik berat sebuah ruang muatan<br />

yang penuh berisi muatan sehingga hasilnya mendekati kebenaran,<br />

maka kita harus memperhatikan keadaan yang mempengaruhi<br />

kedudukan titik berat tersebut. Ada 2 macam keadaan yang<br />

mempengaruhi kedudukan titik berat di dalam ruang muatan tersebut,<br />

yaitu :<br />

1. Apabila ruang muatan terisi seluruhnya oleh muatan homogen<br />

(misalnya seluruhnya terdiri dari beras, gula, semen, pupuk, dlsb),<br />

maka bolehlah kita perkirakan bahwa titik berat muatan berimpit<br />

dengan titik berat ruang muatan tersebut.<br />

Kedudukan titik berat ruang muatan yang bersangkutan dapat kita<br />

ketahui dari “CAPACITY PLAN “ sebab didalam capacity plan ini<br />

tertera ruangan-ruangan dan tangki-tangki besarnya tangki atau<br />

ruang muatan tersebut, kedudukan titik berat masing-masing ruang<br />

muatan atau tangki yang bersangkutan (pada umumnya kedudukan<br />

titik berat tersebut ditandai dengan 0) disertai dengan keteranganketerangan<br />

lain.<br />

Kedudukan titik berat ruang muatan atau tangki-tangki kira-kira sedikit<br />

lebih tinggi dari pada setengah tinggi ruang muatan atau tangki yang<br />

bersangkutan (sebab ruang-ruang muatan atau tangki-tangki bukan<br />

merupakan ruangan-ruangan yang berbentuk kotak, balok ataupun<br />

kubus, melainkan disudut-sudut bagian bawahnya agak melengkung).<br />

Didalam ruang-ruang muatan bawah nomor 1 dan nomor 5 (yang<br />

masing-masing terletak dibagian paling depan dan bagian paling<br />

belakang itu), nilai-nilai perkiraan dari kedudukan titik beratnya akan<br />

lebih sulut diperkirakan, sebab kulit kapal yang membatasi ruangruang<br />

muatan itu melengkung dengan tajamnya, sehingga nilai yang<br />

diperoleh besar sekali kemungkinannya bahwa kurang benar.<br />

285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!