Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
(W + w ) (GG’ + KG) = (W + w) KG + ( w x GG2 ) (W + w) GG’ + (W + w) KG = (W + w) KG + ( w x GG2 ) (W + w) GG’ = ( w x GG2 ) ( w x GG2 ) GG’ = ---------------- ( W + w ) ( w x d ) GG’ = --------------- , ( W’ = W + w ) W’ Menghitung jarak tegak titik berat kapal akibat Pemindahan muatan Sebuah persamaan berpindahnya kedudukan titik berat sebuah kapal yang disebabkan oleh adanya pemindahan sebuah bobot dalam arah tegak keatas. G2 G 1 G 1 W 2 ga ga G1 KG3 G KG1 KG’ G2 KG w1 W2 KG2 w1 Gambar : 6.9.b. Menghitung jarak tegak titik berat adanya pemindahan muatan kearah tegak keatas w1 x KG1 + w2 x KG3 = W’ x KG’ w1 x KG1 + w2 x KG2 = W’ x KG’ --------------------------------------------------- - {(w1 x KG1)+( w2 x KG3)} - {(w1x KG1)+(w2 x KG2)} = (W’ x KG’)–(W’ x KG) w2 x KG3 + w2 x KG2 = (W’ x KG’)–(W’ x KG) w2 (KG3 - KG2) = W’ x KG’ – W’ x KG 279
280 w2 (KG3 - KG2) = W’ ( KG’ – KG ) w2 x G2G3 = W’ x GG’ w2 x G2G3 GG’ = --------------- W’ Menghitung jarak tegak titik berat kapal akibat Pembongkaran muatan Sebuah persamaan yang bergesernya kedudukan titik berat sebuah kapal yang disebabkan oleh adanya sebuah bobot yang dibongkar dari kapal. ga KG G’ G W’ W 2 W1 w 1 G’ w KG’ Gambar : 6.9.c. Menghitung jarak tegak titik berat adanya pembongkaran muatan M = W x KG .......................... (1) M1 = w x KG1 .......................... (2) -------------------- - M + M1 = (W x KG) - (w x KG1) (3) M + M1 = M’ = W’ x KG’, maka persamaan (3) dapat diubah menjadi W’ x KG’ = W x KG - w x KG1 = W x KG - w ( KG + GG2) = (W x KG - w x KG) + ( w x GG2 ) (W - w) x KG’ = (W - w) KG + ( w x GG2 ) (W - w ) (GG’ + KG) = (W - w) KG + ( w x GG2 ) (W - w) GG’ + (W - w) KG = (W - w) KG + ( w x GG2 ) (W - w) GG’ = ( w x GG2 ) KG1
- Page 33 and 34: 228 8. Badai ( Gale ) Ranting-ranti
- Page 35 and 36: 5.6. Awan dan Kabut 230 Didalam lap
- Page 37 and 38: 232 Gambar. 5.2. Jenis Awan dan Kab
- Page 39 and 40: 234 - Arah dan kecepatan angin, - T
- Page 41 and 42: 236 4. N. dd. ff. 0 = kecepatan ang
- Page 43 and 44: 238 09 = pada stasiun pengamat terd
- Page 45 and 46: 240 TT = Temperatur udara dinyataka
- Page 47 and 48: 242 4 = cirrus halus yang berbentuk
- Page 49 and 50: 244 Jumlah luas seluruh samudera le
- Page 51 and 52: 246 Gambar. 5.3.c. Basin 5.8.4. Con
- Page 53 and 54: 248 Gambar. 5.4. Ombak, gelombang d
- Page 55 and 56: 250 Gambar. 5.6. Cara mengukur ting
- Page 57 and 58: 252 Gambar. 5. 8. Gelombang Bentuk
- Page 59 and 60: 254 permukaan laut ditengah-tengah
- Page 61 and 62: 256 Apabila proses semacam itu terj
- Page 63 and 64: 258 6.2.2. Titik Tekan = Titik Apun
- Page 65 and 66: 6.3. Teori Koppel Dan Hubungannya D
- Page 67 and 68: 262 Lukisan : Penjelasan Perhitunga
- Page 69 and 70: 264 G Gambar. 6.2.c. Lengan/Momen P
- Page 71 and 72: 266 memiliki kemampuan untuk menega
- Page 73 and 74: 268 Selanjutnya, persamaan : GZ = G
- Page 75 and 76: 270 3. Besarnya nilai BM dapat dipe
- Page 77 and 78: 272 Kedudukan titik berat setiap mu
- Page 79 and 80: 274 Rumus untuk memperoleh jarak ti
- Page 81 and 82: 276 Pembongkaran ( 2 ) Bobot Jarak
- Page 83: 278 Menghitung jarak tegak titik be
- Page 87 and 88: 282 perpindahannya titik berat kapa
- Page 89 and 90: 4). 400 ton air laut diisikan kedal
- Page 91 and 92: Sekalipun demikian, apabila besarny
- Page 93 and 94: 288 pemadatan dikerjakan. Jadi sebe
- Page 95 and 96: 290 2 1 3 Gambar. 6.10. Waktu Oleng
- Page 97 and 98: Dengan demikian dapat diketahui ber
- Page 99 and 100: 294
- Page 101 and 102: 7.1.2. Kapal Penumpang ( Passangers
- Page 103 and 104: 7.1.4. Kapal Peti Kemas ( Container
- Page 105 and 106: 7.1.6. The Bulk Carrier Keterangan
- Page 107 and 108: 302 CLEAT CLEAT BOOM CRADLE Gambar.
- Page 109 and 110: Keterangan gambar : 1. Tiang Utama
- Page 111 and 112: Gambar. 7.14. Pemasangan Sling Tali
- Page 113 and 114: 308 Pallet unloader Hydraulic crate
- Page 115 and 116: . 310 Multiple barrel handling atta
- Page 117 and 118: 7.3.1. Melindungi kapal (to protect
- Page 119 and 120: Kedua kondisi tersebut tidak baik d
- Page 121 and 122: 7.3.3. Peranginan ( Ventilasi ) Per
- Page 123 and 124: sesuai dengan petunjuk-petunjuk yan
- Page 125 and 126: mempermudah bongkar. Sebelum barang
- Page 127 and 128: • Berapa gang TKBM dibutuhkan •
- Page 129 and 130: Didalam pelaksanaan pemadatan muata
- Page 131 and 132: • Karung akan cepat rusak bila di
- Page 133 and 134: 328 Gambar. 7.24.b. Cara penyusunan
(W + w ) (GG’ + KG) = (W + w) KG + ( w x GG2 )<br />
(W + w) GG’ + (W + w) KG = (W + w) KG + ( w x GG2 )<br />
(W + w) GG’ = ( w x GG2 )<br />
( w x GG2 )<br />
GG’ = ----------------<br />
( W + w )<br />
( w x d )<br />
GG’ = --------------- , ( W’ = W + w )<br />
W’<br />
Menghitung jarak tegak titik berat kapal akibat Pemindahan<br />
muatan<br />
Sebuah persamaan berpindahnya kedudukan titik berat sebuah kapal<br />
yang disebabkan oleh adanya pemindahan sebuah bobot dalam arah<br />
tegak keatas.<br />
G2<br />
G 1 G 1 W 2<br />
ga ga<br />
G1 KG3<br />
G<br />
KG1 KG’<br />
G2 KG<br />
w1 W2 KG2<br />
w1<br />
Gambar : 6.9.b. Menghitung jarak tegak titik berat adanya<br />
pemindahan muatan kearah tegak keatas<br />
w1 x KG1 + w2 x KG3 = W’ x KG’<br />
w1 x KG1 + w2 x KG2 = W’ x KG’<br />
--------------------------------------------------- -<br />
{(w1 x KG1)+( w2 x KG3)} - {(w1x KG1)+(w2 x KG2)} = (W’ x KG’)–(W’ x<br />
KG)<br />
w2 x KG3 + w2 x KG2 = (W’ x KG’)–(W’ x KG)<br />
w2 (KG3 - KG2) = W’ x KG’ – W’ x KG<br />
279