Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
lunas (jarak tegak titik berat setiap bobot yang dimuat dibongkar diatas lunas) Sehingga rumus momen itu boleh kita ungkapkan sebagai berikut : M = W x d dimana : W : bobot yang dimuat atau dibongkar dalam satuan kilogram, atau dalam satuan ton metrik atau dalam ton (longton). d : kedudukan titik berat bobot yang dimuat atau yang bongkar terhadap bidang lunas kapal. Jarak ini dapat dinyatakan dalam satuan meter ataupun kaki. Sehingga, apabila W dalam satuan ton metrik, dalam pada itu d dalam satuan meter, maka momen bobot yang dimuat atau yang dibongkar terhadap bidang lunas adalah dalam satuan ton meter. Apabila W dinyatakan dalam satuan ton (longton) dan dalam pada itu d dinyatakan dalam kaki, maka momen bobot yang dibongkar atau yang dimuat itu adalah dalam satuan longton kaki. ? M= M + M1 + M2 + M3 + ...............................Mn – 1+ M n = W x KG + w1 x KG1 + w2 x KG2 + w3 x KG3 .....w (n-1) x KG (n-1) + wn x KGn dimana : ? M (baca sigma M) : Jumlah momen M, M1, M2, M3, adalah momen masing-masing bobot W, w, w, w, dst........ masing-masing bobot yang dimuat atau dibongkar dikapal Dimana : W = berat benaman kapal sebelum pemuatan atau pembongkaran dilakukan KG, KG1, KG2, KG3, dst ....... secara berturut-turut adalah jarak titik berat masing-masing bobot yang dimuat atau dibongkar dikapal itu Dimana : KG adalah jarak titik berat kapal sebelum pemuatan atau pembongkaran bobot dilakukan 273
274 Rumus untuk memperoleh jarak titik berat terakhir (setelah melakukan pemuatan / pembongkaran) ? M KG’ = -------- ? W dimana : KG’ : jarak titik berat kapal diatas bidang lunas yang terakhir ? M : Jumlah momen yang terdapat dikapal ? W : Jumlah bobot yang terakhir (merupakan berat benaman yang terakhir) Untuk menggunakan rumus itu secara praktis, dianjurkan menggunakan kolom-kolom berikut ini : Bobot Jarak Titik Berat Momen W KG M W KG M W KG M W KG M . . . . . . . . . wn KGn Mn ? W ? M Selanjutnya KG baru ( = KG’ ) = -------- ? W Beberapa contoh soal ? M 1. Sebuah kapal dalam keadaan kosong mempunyai berat benaman 6.000 ton. Titik berat kapal dalam keadaan kosong tersebut terletak 4,5 meter diatas bidang lunasnya. Kapal itu akan dimuati dengan 250 ton muatan yang akan ditempatkan sedemikian rupa, sehingga titik berat muatan itu akan terletak 6 meter diatas bidang lunasnya. Disamping itu kapal juga akan dimuati satu party muatan yang beratnya 400 ton yang titik beratnya akan terletak 1,5 meter diatas titik berat semulanya. Ditanyakan : Kedudukan titik berat kapal setelah pemuatan itu dilakukan
- Page 27 and 28: Contoh : Soal. 1. Sebuah pesawat te
- Page 29 and 30: 224 Tekanan udara maksimum pada puk
- Page 31 and 32: 226 c Jadi Basah Udara Relatif = --
- Page 33 and 34: 228 8. Badai ( Gale ) Ranting-ranti
- Page 35 and 36: 5.6. Awan dan Kabut 230 Didalam lap
- Page 37 and 38: 232 Gambar. 5.2. Jenis Awan dan Kab
- Page 39 and 40: 234 - Arah dan kecepatan angin, - T
- Page 41 and 42: 236 4. N. dd. ff. 0 = kecepatan ang
- Page 43 and 44: 238 09 = pada stasiun pengamat terd
- Page 45 and 46: 240 TT = Temperatur udara dinyataka
- Page 47 and 48: 242 4 = cirrus halus yang berbentuk
- Page 49 and 50: 244 Jumlah luas seluruh samudera le
- Page 51 and 52: 246 Gambar. 5.3.c. Basin 5.8.4. Con
- Page 53 and 54: 248 Gambar. 5.4. Ombak, gelombang d
- Page 55 and 56: 250 Gambar. 5.6. Cara mengukur ting
- Page 57 and 58: 252 Gambar. 5. 8. Gelombang Bentuk
- Page 59 and 60: 254 permukaan laut ditengah-tengah
- Page 61 and 62: 256 Apabila proses semacam itu terj
- Page 63 and 64: 258 6.2.2. Titik Tekan = Titik Apun
- Page 65 and 66: 6.3. Teori Koppel Dan Hubungannya D
- Page 67 and 68: 262 Lukisan : Penjelasan Perhitunga
- Page 69 and 70: 264 G Gambar. 6.2.c. Lengan/Momen P
- Page 71 and 72: 266 memiliki kemampuan untuk menega
- Page 73 and 74: 268 Selanjutnya, persamaan : GZ = G
- Page 75 and 76: 270 3. Besarnya nilai BM dapat dipe
- Page 77: 272 Kedudukan titik berat setiap mu
- Page 81 and 82: 276 Pembongkaran ( 2 ) Bobot Jarak
- Page 83 and 84: 278 Menghitung jarak tegak titik be
- Page 85 and 86: 280 w2 (KG3 - KG2) = W’ ( KG’ -
- Page 87 and 88: 282 perpindahannya titik berat kapa
- Page 89 and 90: 4). 400 ton air laut diisikan kedal
- Page 91 and 92: Sekalipun demikian, apabila besarny
- Page 93 and 94: 288 pemadatan dikerjakan. Jadi sebe
- Page 95 and 96: 290 2 1 3 Gambar. 6.10. Waktu Oleng
- Page 97 and 98: Dengan demikian dapat diketahui ber
- Page 99 and 100: 294
- Page 101 and 102: 7.1.2. Kapal Penumpang ( Passangers
- Page 103 and 104: 7.1.4. Kapal Peti Kemas ( Container
- Page 105 and 106: 7.1.6. The Bulk Carrier Keterangan
- Page 107 and 108: 302 CLEAT CLEAT BOOM CRADLE Gambar.
- Page 109 and 110: Keterangan gambar : 1. Tiang Utama
- Page 111 and 112: Gambar. 7.14. Pemasangan Sling Tali
- Page 113 and 114: 308 Pallet unloader Hydraulic crate
- Page 115 and 116: . 310 Multiple barrel handling atta
- Page 117 and 118: 7.3.1. Melindungi kapal (to protect
- Page 119 and 120: Kedua kondisi tersebut tidak baik d
- Page 121 and 122: 7.3.3. Peranginan ( Ventilasi ) Per
- Page 123 and 124: sesuai dengan petunjuk-petunjuk yan
- Page 125 and 126: mempermudah bongkar. Sebelum barang
- Page 127 and 128: • Berapa gang TKBM dibutuhkan •
274<br />
Rumus untuk memperoleh jarak titik berat terakhir (setelah melakukan<br />
pemuatan / pembongkaran)<br />
? M<br />
KG’ = --------<br />
? W<br />
dimana : KG’ : jarak titik berat kapal diatas bidang lunas yang<br />
terakhir<br />
? M : Jumlah momen yang terdapat dikapal<br />
? W : Jumlah bobot yang terakhir (merupakan berat<br />
benaman yang terakhir)<br />
Untuk menggunakan rumus itu secara praktis, dianjurkan<br />
menggunakan kolom-kolom berikut ini :<br />
Bobot Jarak Titik<br />
Berat<br />
Momen<br />
W KG M<br />
W<br />
KG<br />
M<br />
W<br />
KG<br />
M<br />
W<br />
KG<br />
M<br />
.<br />
.<br />
.<br />
.<br />
.<br />
.<br />
.<br />
.<br />
.<br />
wn<br />
KGn<br />
Mn<br />
? W<br />
? M<br />
Selanjutnya KG baru ( = KG’ ) = --------<br />
? W<br />
Beberapa contoh soal<br />
? M<br />
1. Sebuah kapal dalam keadaan kosong mempunyai berat benaman<br />
6.000 ton. Titik berat kapal dalam keadaan kosong tersebut terletak<br />
4,5 meter diatas bidang lunasnya. <strong>Kapal</strong> itu akan dimuati dengan 250<br />
ton muatan yang akan ditempatkan sedemikian rupa, sehingga titik<br />
berat muatan itu akan terletak 6 meter diatas bidang lunasnya.<br />
Disamping itu kapal juga akan dimuati satu party muatan yang<br />
beratnya 400 ton yang titik beratnya akan terletak 1,5 meter diatas titik<br />
berat semulanya.<br />
Ditanyakan : Kedudukan titik berat kapal setelah pemuatan itu dilakukan