02.07.2013 Views

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

266<br />

memiliki kemampuan untuk menegak kembali sewaktu kapal<br />

menyenget (lihat gambar dibawah ini).<br />

W L<br />

Gambar. 6.5. Stabilitas netral<br />

Ditinjau dari hubungan-hubungan yang ada antara kedudukan titik<br />

berat ( G ) dan Metasentrumnya ( M ), sebuah kapal mungkin<br />

memiliki stabilitas sebagai berikut :<br />

1. Stabilitas mantap (stabilitas positif), apabila kedudukan<br />

metasentrumnya (M) lebih tinggi dari pada kedudukan titik<br />

beratnya (G), Sebuah kapal yang memiliki stabilitas mantap<br />

sewaktu kapal menyenget, kapal memiliki kemampuan untuk<br />

menegak kembali<br />

2. Stabilitas goyah (stabilitas negatif), apabila kedudukan<br />

metasentrumnya ( M ) lebih rendah dari pada kedudukan titik<br />

beratnya ( G ). Sebuah kapal yang memiliki stabilitas goyah<br />

(stabilitas negatif) ini sewaktu kapal menyenget. <strong>Kapal</strong> tidak<br />

memiliki kemampuan untuk menegak kembali, tetapi bahkan<br />

sengetnya semakin besar<br />

3. Stabilitas netral, apabila kedudukan titik beratnya berimpit<br />

dengan kedudukan metasentrumnya. Sebuah kapal yang<br />

memiliki stabilitas netral ini sewaktu menyenget, kapal tidak<br />

memiliki kemampuan untuk menegak kembali demikian pula<br />

tidak bertambah menyenget lagi.<br />

Perbedaan terhadap jenis stabilitas sebagaimana tersebut diatas<br />

hanya berlaku didalam hal stabilitas awal saja. Mengapa demikian,<br />

sebab sudah jelas bahwa kapal yang menyenget dengan sudut-<br />

B<br />

M

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!