Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
M W’ G Z B Gambar. 6.2.b. Momen Penegak ( Mp ) W Besarnya kemampuan untuk menegak kembali kapal itu adalah sebesar = W x GZ. Atau jika dituangkan dalam bentuk rumus akan berbentuk : Mp = W x GZ Dimana Mp adalah Momen penegak Mungkin saja bahwa dua kapal dengan kondisi sama ukuran, berat benaman,dan sudut sengetnya sama besar, yang demikian itu memiliki stabilitas yang berlainan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : Stabilitas kedua kapal itu dapat berlainan, oleh karena besarnya momen penegak ( Mp = W x GZ ), maka satu-satunya alasan yang menyebabkan momen kedua kapal itu tidak sama adalah faktor GZ = lengan penegak. Besarnya lengan penegak kedua kapal itu tidak sama besar disebabkan oleh karena kedudukan titik berat kedua kapal itu tidak sama tinggi (lihat gambar dibawah ini) 261
262 Lukisan : Penjelasan Perhitungan Momen Kopel ( Mp ) ga ga G B Z G Z Mp = W x GZ Mp = W x GZ Jika berat benaman kedua kapal = 15.000 ton, maka Dan lengan penegak kapal A = 0,45 meter Lengan penegak kapal B = 0,30 meter Perhitungannya : W = 15.000 ton W = 15.000 ton GZ = 0,45 meter, maka GZ = 1 kaki, maka Mp = 15.000 ton x 0,45 meter Mp =15.000 ton x 0,30 meter = 6.750 ton meter = 4.500 ton meter Contoh Soal : 1. Apabila pada sebuah kapal yang berat benamannya 5.000 ton yang sedang mengoleng sehingga jarat antara gaya berat dan gaya tekan keatasnya = 0,90 meter, berapa besarkah momen penegak kapal itu. Penyelesaian : Diketahui : W = 5.000 ton GZ = 0,90 meter Ditanyakan : Momen koppel Jawab : Mp = W x GZ = 5.000 ton x 0,90 meter = 4.500 ton meter Kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari rumus Mp = W x GZ adalah : 1. Apabila W semakin besar, maka Mp pun semakin besar
- Page 16 and 17: 9.3.4.1. Bahan Pemadam Air.........
- Page 18 and 19: BAB. XI. PENCEGAHAN POLUSI ........
- Page 20: BAB. XIV. HUKUM LAUT DAN HUKUM PERK
- Page 23 and 24: Gerakan rotasi bumi ini akan mempen
- Page 25 and 26: 3. Lapisan MESOSFEER 4. Lapisan THE
- Page 27 and 28: Contoh : Soal. 1. Sebuah pesawat te
- Page 29 and 30: 224 Tekanan udara maksimum pada puk
- Page 31 and 32: 226 c Jadi Basah Udara Relatif = --
- Page 33 and 34: 228 8. Badai ( Gale ) Ranting-ranti
- Page 35 and 36: 5.6. Awan dan Kabut 230 Didalam lap
- Page 37 and 38: 232 Gambar. 5.2. Jenis Awan dan Kab
- Page 39 and 40: 234 - Arah dan kecepatan angin, - T
- Page 41 and 42: 236 4. N. dd. ff. 0 = kecepatan ang
- Page 43 and 44: 238 09 = pada stasiun pengamat terd
- Page 45 and 46: 240 TT = Temperatur udara dinyataka
- Page 47 and 48: 242 4 = cirrus halus yang berbentuk
- Page 49 and 50: 244 Jumlah luas seluruh samudera le
- Page 51 and 52: 246 Gambar. 5.3.c. Basin 5.8.4. Con
- Page 53 and 54: 248 Gambar. 5.4. Ombak, gelombang d
- Page 55 and 56: 250 Gambar. 5.6. Cara mengukur ting
- Page 57 and 58: 252 Gambar. 5. 8. Gelombang Bentuk
- Page 59 and 60: 254 permukaan laut ditengah-tengah
- Page 61 and 62: 256 Apabila proses semacam itu terj
- Page 63 and 64: 258 6.2.2. Titik Tekan = Titik Apun
- Page 65: 6.3. Teori Koppel Dan Hubungannya D
- Page 69 and 70: 264 G Gambar. 6.2.c. Lengan/Momen P
- Page 71 and 72: 266 memiliki kemampuan untuk menega
- Page 73 and 74: 268 Selanjutnya, persamaan : GZ = G
- Page 75 and 76: 270 3. Besarnya nilai BM dapat dipe
- Page 77 and 78: 272 Kedudukan titik berat setiap mu
- Page 79 and 80: 274 Rumus untuk memperoleh jarak ti
- Page 81 and 82: 276 Pembongkaran ( 2 ) Bobot Jarak
- Page 83 and 84: 278 Menghitung jarak tegak titik be
- Page 85 and 86: 280 w2 (KG3 - KG2) = W’ ( KG’ -
- Page 87 and 88: 282 perpindahannya titik berat kapa
- Page 89 and 90: 4). 400 ton air laut diisikan kedal
- Page 91 and 92: Sekalipun demikian, apabila besarny
- Page 93 and 94: 288 pemadatan dikerjakan. Jadi sebe
- Page 95 and 96: 290 2 1 3 Gambar. 6.10. Waktu Oleng
- Page 97 and 98: Dengan demikian dapat diketahui ber
- Page 99 and 100: 294
- Page 101 and 102: 7.1.2. Kapal Penumpang ( Passangers
- Page 103 and 104: 7.1.4. Kapal Peti Kemas ( Container
- Page 105 and 106: 7.1.6. The Bulk Carrier Keterangan
- Page 107 and 108: 302 CLEAT CLEAT BOOM CRADLE Gambar.
- Page 109 and 110: Keterangan gambar : 1. Tiang Utama
- Page 111 and 112: Gambar. 7.14. Pemasangan Sling Tali
- Page 113 and 114: 308 Pallet unloader Hydraulic crate
- Page 115 and 116: . 310 Multiple barrel handling atta
M<br />
W’<br />
G Z<br />
B<br />
Gambar. 6.2.b. Momen Penegak ( Mp )<br />
W<br />
Besarnya kemampuan untuk menegak kembali kapal itu adalah<br />
sebesar = W x GZ.<br />
Atau jika dituangkan dalam bentuk rumus akan berbentuk :<br />
Mp = W x GZ<br />
Dimana Mp adalah Momen penegak<br />
Mungkin saja bahwa dua kapal dengan kondisi sama ukuran, berat<br />
benaman,dan sudut sengetnya sama besar, yang demikian itu<br />
memiliki stabilitas yang berlainan. Adapun penjelasannya adalah<br />
sebagai berikut :<br />
Stabilitas kedua kapal itu dapat berlainan, oleh karena besarnya<br />
momen penegak ( Mp = W x GZ ), maka satu-satunya alasan<br />
yang menyebabkan momen kedua kapal itu tidak sama adalah<br />
faktor GZ = lengan penegak. Besarnya lengan penegak kedua kapal<br />
itu tidak sama besar disebabkan oleh karena kedudukan titik berat<br />
kedua kapal itu tidak sama tinggi (lihat gambar dibawah ini)<br />
261