Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
W = keadaan cuaca yang baru lalu 0 = setengah dari pada langit atau kurang dari pada itu adalah tertutup dengan awan-awan selama periode yang ditetapkan. 1 = setengah atau lebih dari langit tertutup dengan awan-awan selama sebagian dari periode yang ditetapkan, dan selama sebagian yang lain dari periode tersebutlangit tertutup awan-awan sebanyak setengah atau kurang dari itu. 2 = setengah atau lebih dari langit tertutup awan-awan terus menerusselama periode yang ditetapkan. 3 = badai pasir, badai debu atau salju melayang. 4. = Kabut tebal 5. = Hujan lembut 6. = hujan biasa 7 = hujan salju atau hujan biasa + salju 8 = hujan angin 9 = Hujan angin 6. PPPTT PPP = Tekanan udara ditulis tiga angka dengan ketelitian satu angka dibelakang koma dan dengan satuan milibar. Tekanan udara dipermukaan bumi berkisar antara 970 s/d 1035 mb. Contoh : Tekanan udara 970,6 mb ditulis 706 ,, ,, 990,0 mb ,, 900 ,, ,, 1010,5 mb ,, 105 ,, ,, 1018,2 mb ,, 182 dst 239
240 TT = Temperatur udara dinyatakan dalam derajat Celcius atau Farenheit menurut kebiasaan yang dipakai di kapal. 7. Nh .CL .h.Cm .Ch -------------------------- Contoh : Temperatur udara 3 ditulis 03 ,, ,, 15 ,, 15 ,, ,, 20 ,, 20 ,, ,, 29 ,, 29 dan seterusnya Nh = banyaknya awan-awan rendah, dinyatakan dengan cara-cara yang serupa dengan yang dipakai untuk menyatakan N (lihat ketentuan-ketentuan dari pada N) Nh = O sama dengan tidak ada awan-awan rendah Nh = 1 = 1/8 dari pada langit tertutup dengan awanawan rendah Nh = 2 = 2/8 langit tertutup dengan awan-awan rendah Nh = 3 = 3/8 langit tertutup dengan awan-awaqn rendah Dan seterusnya CL = Jenis awan-awan rendah dan yang bisa membumbung tinggi 0 = tidak ada awan-awan CL 1 = cumulus humilis 2 = cumulus congestus 3 = cumulo nimbus tanpa “ Payung” 4 = strato cumulus yang terjadi atau berasal dari cumulus congestus 5 = strato cumulus yang tidak berasal dari pada cumulus congestus 6 = stratus 7 = fracto stratus 8 = campuran cumulus dengan strato cumulus dengan tinggi dasar awan yang berbeda-beda. 9 = cumulo nimbus dengan “ payung “ pada bagian atasnya = CL tidak kelihatan disebabkan karena adanya kabut, badai debu, badai salju dll.
- Page 2 and 3: D. Bambang Setiono Adi Indra Kusna
- Page 4: KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panj
- Page 8 and 9: DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN iii KATA P
- Page 10 and 11: 3.1.5. Kompas .....................
- Page 12 and 13: 5.2.2. Temperatur dipermukaan Bumi
- Page 14 and 15: BAB. VIII. KOMUNIKASI DAN MERSAR ..
- Page 16 and 17: 9.3.4.1. Bahan Pemadam Air.........
- Page 18 and 19: BAB. XI. PENCEGAHAN POLUSI ........
- Page 20: BAB. XIV. HUKUM LAUT DAN HUKUM PERK
- Page 23 and 24: Gerakan rotasi bumi ini akan mempen
- Page 25 and 26: 3. Lapisan MESOSFEER 4. Lapisan THE
- Page 27 and 28: Contoh : Soal. 1. Sebuah pesawat te
- Page 29 and 30: 224 Tekanan udara maksimum pada puk
- Page 31 and 32: 226 c Jadi Basah Udara Relatif = --
- Page 33 and 34: 228 8. Badai ( Gale ) Ranting-ranti
- Page 35 and 36: 5.6. Awan dan Kabut 230 Didalam lap
- Page 37 and 38: 232 Gambar. 5.2. Jenis Awan dan Kab
- Page 39 and 40: 234 - Arah dan kecepatan angin, - T
- Page 41 and 42: 236 4. N. dd. ff. 0 = kecepatan ang
- Page 43: 238 09 = pada stasiun pengamat terd
- Page 47 and 48: 242 4 = cirrus halus yang berbentuk
- Page 49 and 50: 244 Jumlah luas seluruh samudera le
- Page 51 and 52: 246 Gambar. 5.3.c. Basin 5.8.4. Con
- Page 53 and 54: 248 Gambar. 5.4. Ombak, gelombang d
- Page 55 and 56: 250 Gambar. 5.6. Cara mengukur ting
- Page 57 and 58: 252 Gambar. 5. 8. Gelombang Bentuk
- Page 59 and 60: 254 permukaan laut ditengah-tengah
- Page 61 and 62: 256 Apabila proses semacam itu terj
- Page 63 and 64: 258 6.2.2. Titik Tekan = Titik Apun
- Page 65 and 66: 6.3. Teori Koppel Dan Hubungannya D
- Page 67 and 68: 262 Lukisan : Penjelasan Perhitunga
- Page 69 and 70: 264 G Gambar. 6.2.c. Lengan/Momen P
- Page 71 and 72: 266 memiliki kemampuan untuk menega
- Page 73 and 74: 268 Selanjutnya, persamaan : GZ = G
- Page 75 and 76: 270 3. Besarnya nilai BM dapat dipe
- Page 77 and 78: 272 Kedudukan titik berat setiap mu
- Page 79 and 80: 274 Rumus untuk memperoleh jarak ti
- Page 81 and 82: 276 Pembongkaran ( 2 ) Bobot Jarak
- Page 83 and 84: 278 Menghitung jarak tegak titik be
- Page 85 and 86: 280 w2 (KG3 - KG2) = W’ ( KG’ -
- Page 87 and 88: 282 perpindahannya titik berat kapa
- Page 89 and 90: 4). 400 ton air laut diisikan kedal
- Page 91 and 92: Sekalipun demikian, apabila besarny
- Page 93 and 94: 288 pemadatan dikerjakan. Jadi sebe
240<br />
TT = Temperatur udara dinyatakan dalam derajat<br />
Celcius atau Farenheit menurut kebiasaan yang<br />
dipakai di kapal.<br />
7. Nh .CL .h.Cm .Ch<br />
--------------------------<br />
Contoh :<br />
Temperatur udara 3 ditulis 03<br />
,, ,, 15 ,, 15<br />
,, ,, 20 ,, 20<br />
,, ,, 29 ,, 29 dan<br />
seterusnya<br />
Nh = banyaknya awan-awan rendah, dinyatakan dengan<br />
cara-cara yang serupa dengan yang dipakai untuk<br />
menyatakan N (lihat ketentuan-ketentuan dari<br />
pada N)<br />
Nh = O sama dengan tidak ada awan-awan rendah<br />
Nh = 1 = 1/8 dari pada langit tertutup dengan awanawan<br />
rendah<br />
Nh = 2 = 2/8 langit tertutup dengan awan-awan rendah<br />
Nh = 3 = 3/8 langit tertutup dengan awan-awaqn rendah<br />
Dan seterusnya<br />
CL = Jenis awan-awan rendah dan yang bisa<br />
membumbung tinggi<br />
0 = tidak ada awan-awan CL<br />
1 = cumulus humilis<br />
2 = cumulus congestus<br />
3 = cumulo nimbus tanpa “ Payung”<br />
4 = strato cumulus yang terjadi atau berasal dari<br />
cumulus congestus<br />
5 = strato cumulus yang tidak berasal dari pada<br />
cumulus congestus<br />
6 = stratus<br />
7 = fracto stratus<br />
8 = campuran cumulus dengan strato cumulus dengan<br />
tinggi dasar awan yang berbeda-beda.<br />
9 = cumulo nimbus dengan “ payung “ pada bagian<br />
atasnya<br />
= CL tidak kelihatan disebabkan karena adanya<br />
kabut, badai debu, badai salju dll.