Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Racun yang masuk melalui kulit - Kulit diguyur dengan air mengalir juga pakaian yang dipakai - Bila terjadi shok, kirimkan ke rumah saki Beberapa zat / obat yang dapat dipergunakan untuk menolong keracunan 1. Pelawan keracunan asam keras 1. Larutan encer soda kue kedalam air 2. Larutan garam kapur tulis dalam air 3. Pecahan tembok dilarutkan dalam air 4. Larutan sabun dalam air 5. Larutan CaOH 200 CC 2. Pelawan keracunan basa kuat 1. Cuka dapur 100 – 200 CC 2. Air jeruk 100 – 200 CC 3. Larutan encer (0,5 %) HCL 100 – 200 CC 3. Obat-obat pelunak racun 1. Putih telor 60 -100 CC 2. Susu 3. Larutan tepung kanji/beras 4. Mentega 5. Norit 6. Minyak tumbuhan 7. Parafin cair Catatan : minyak dan mentega tidak boleh dipergunakan sebagai pelunak pada keracunan obat pembasmi serangga. Zat-zat perangsang muntah : 1. Garam dapur : 1 – 2 sendok makan dalam segelas air 2. Mustarc : 1 – 2 sendok makan dalam segelas air Cara yang termudah dan termurah : menekan tenggorokan dengan jari 9.5.9. Pernafasan Buatan Untuk mengendalikan fungsi pernafasan pada prinsipnya, harus dilakukan secepat mungkin, yaitu : - Sebelum jantung berhenti berdenyut - Sebelum jaringan otak rusak / zat asam Ada beberapa cara, tetapi yang sering dilakukan cara dari mulut kemulut. Cara-cara : 1. Pernafasan buatan dari mulut kemulut 437
438 2. Cara NIELSEN a. Korban dalam kedudukan tengkurap Penolong berlutut didekat kepala korban Pegang kedua lengan atas korban untuk diangkat ke atas b. Angkat siku korban keatas dan kedepan untuk mengembangkan paru-parunya, kemudian kembali sikap semula c. Bentangkan kedua telapak tangan penolong dipunggung korban, sehingga ibu jari tangan kiri dan kanan bertemu e. Tekan punggung korban kebawah untuk mengempiskan paru-parunya, ulangi a. Gambar. 9.17.a. Pernafasan buatan NIELSEN 3. Cara SILVESTER Gambar. 9.17.b. Pernafasan buatan SILVESTER
- Page 191 and 192: Pada tahun 1889 atas inisiatif dan
- Page 193 and 194: 9.1.3. BAGIAN B 9.1.3.1. Seksi 1 SI
- Page 195 and 196: . Setiap perubahan haluan dan/atau
- Page 197 and 198: 392 iii. Jika kapal mendapat angin
- Page 199 and 200: c. Kapal tenaga yang bertindak dala
- Page 201 and 202: 396 ii. Lamanya waktu setiap cerlan
- Page 203 and 204: 9.2.1. Jenis-jenis Keadaan Darurat
- Page 205 and 206: 400 2. Regu-regu pemadam kebakaran
- Page 207 and 208: harus dilakukan adalah berteriak
- Page 209 and 210: 9.3.2. Jenis dan Macam Alat Pemadam
- Page 211 and 212: 9.3.4.3. Bahan pemadam Gas CO2 - Ba
- Page 213 and 214: 9.3.6. Instalasi CO2 408 Gambar. 9.
- Page 215 and 216: 410 Gambar. 9.5. Botol Pemadam Keba
- Page 217 and 218: 9.3.6.1.4. Botol pemadam kebakaran
- Page 219 and 220: 414 Fireman’s outfit (perlengkapa
- Page 221 and 222: 416 4. Baju Penolong (life jacket)
- Page 223 and 224: . Alat penggantung Pada alat pengga
- Page 225 and 226: 4. Dua buah kapal, satu pada tiap-t
- Page 227 and 228: terikat dengan baik didalam sekoci
- Page 229 and 230: 9.4.2.1.5.5. Kapasitas sekoci penol
- Page 231 and 232: 426 Dimana : V = Volume sekoci dala
- Page 233 and 234: Sekurang-kurangnya setengah dari se
- Page 235 and 236: 8. Sistem endokrin 9. Sistem reprod
- Page 237 and 238: . Otot Sepan Lintang Kerjanya dibaw
- Page 239 and 240: 9.5.6. Sistim Pencernaan Pencernaan
- Page 241: 9.5.8. Keracunan Semua zat dapat be
- Page 245 and 246: 440 - dalam perjalanan 5. Bagian di
- Page 247 and 248: 442 4. Membalut Mata Macam-macam ca
- Page 249 and 250: 444 5. Membalut tumit dan pergelang
- Page 251 and 252: 446 3. FUNDA VERTISIS ( Menutup dan
- Page 253 and 254: 448 Gambar. 9.21.a. Membalut dengan
- Page 255 and 256: 450
- Page 257 and 258: LAMPIRAN A.2 G.J. Sonnenberg, Radar
- Page 259 and 260: LAMPIRAN B.2
- Page 261 and 262: LAMPIRAN C.2 BAB. II. PELAYARAN ELE
- Page 263 and 264: LAMPIRAN C.4 BAB. IV. OLAH GERAK DA
- Page 265 and 266: LAMPIRAN C.6 BAB. VII. PENANGANAN D
- Page 267 and 268: LAMPIRAN C.8 BAB. X. PERLENGKAPAN K
Racun yang masuk melalui kulit<br />
- Kulit diguyur dengan air mengalir juga pakaian yang dipakai<br />
- Bila terjadi shok, kirimkan ke rumah saki<br />
Beberapa zat / obat yang dapat dipergunakan untuk menolong keracunan<br />
1. Pelawan keracunan asam keras<br />
1. Larutan encer soda kue kedalam air<br />
2. Larutan garam kapur tulis dalam air<br />
3. Pecahan tembok dilarutkan dalam air<br />
4. Larutan sabun dalam air<br />
5. Larutan CaOH 200 CC<br />
2. Pelawan keracunan basa kuat<br />
1. Cuka dapur 100 – 200 CC<br />
2. Air jeruk 100 – 200 CC<br />
3. Larutan encer (0,5 %) HCL 100 – 200 CC<br />
3. Obat-obat pelunak racun<br />
1. Putih telor 60 -100 CC<br />
2. Susu<br />
3. Larutan tepung kanji/beras<br />
4. Mentega<br />
5. Norit<br />
6. Minyak tumbuhan<br />
7. Parafin cair<br />
Catatan : minyak dan mentega tidak boleh dipergunakan sebagai<br />
pelunak pada keracunan obat pembasmi serangga.<br />
Zat-zat perangsang muntah :<br />
1. Garam dapur : 1 – 2 sendok makan dalam segelas air<br />
2. Mustarc : 1 – 2 sendok makan dalam segelas air<br />
Cara yang termudah dan termurah : menekan tenggorokan dengan jari<br />
9.5.9. Pernafasan Buatan<br />
Untuk mengendalikan fungsi pernafasan pada prinsipnya, harus<br />
dilakukan secepat mungkin, yaitu :<br />
- Sebelum jantung berhenti berdenyut<br />
- Sebelum jaringan otak rusak / zat asam<br />
Ada beberapa cara, tetapi yang sering dilakukan cara dari mulut kemulut.<br />
Cara-cara :<br />
1. Pernafasan buatan dari mulut kemulut<br />
437