Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
dan tidak perlu dilakukan pengecatan.Warna dapat diperoleh dari bahan dasarnya sesuai dengan yang dikehendaki, tidak perlu dilakukan perawatan yang teliti dan kalau kotor mudah dicuci. Akan tetapi kalau terjadi kerusakan (retak/bocor) sulit diperbaiki. 9.4.2.1.5.4. Berdasarkan tenaga penggeraknya sekoci penolong dapat dibedakan menjadi : Gambar. 9.10. Sekoci penolong bermotor Gambar. 9.11. Sekoci penolong mekanis 423
9.4.2.1.5.5. Kapasitas sekoci penolong Dalam menentukan kapasitas atau kemampuan angkut dari pada sebuah sekoci penolong, digunakan ketentuan yang diisyaratkan dalam SOLAS, yaitu, jumlah orang yang diijinkan untuk diangkut pada sebuah sekoci penolong harus sama dengan bilangan bulat (hasil pembulatan) terbesar yang diperoleh dengan membagi volume (isi) sekoci tersebut dengan bilangan pembagi sebagai berikut : 424 Panjang Sekoci Satuan Volume Bil.Pembagi (X) 1. 7,3 meter (24 kaki) atau lebih 2. 4,9 meter (16 kaki) 3. 4,9 meter (16 kaki) ataulebih,tetapi kurang dari 7,3 meter (24 kaki) -meter kubik - kaki kubik -meter kubik - kaki kubik -meter kubik - kaki kubik 0,283 10 0,396 14 Antara 0,283 dan 0,396 Antara 10 dan 14, diperoleh dengan interpolasi Volume (isi) sebuah sekoci penolong dapat diperoleh dari ketentuan : 1. Simpson’s (Stirling) Rule yaitu : L V = -------- (4A + 2B + 4 C) 12 dimana : V = Volume sekoci penolong dalam meter kubik/kaki kubik L = Panjang sekoci dalam meter/kaki, diukur pada sisi dalam linggi depan sampai pada linggi belakang A / B / C = Luas penampang melintang sekoci berturutturut diseperempat panjang sekoci dari depan, dipertenganhan panjang sekoci dan diseperempat panjang sekoci dari buritan, yang berimpit dengan ketiga titik yang diperoleh dengan membagi panjang sekoci (L) menjadi empat bagian yang sama
- Page 177 and 178: NO 372 8.17. PROSEDUR PENGISYARATAN
- Page 179 and 180: 8.19. PENGISYARATAN DENGAN BUNYI 1.
- Page 181 and 182: 2. Tabel-tabel fonetik Untuk pelafa
- Page 183 and 184: 378 a. Isyarat-isyarat untuk transm
- Page 185 and 186: 8.20. ISYARAT -ISYARAT SATU HURUF I
- Page 187 and 188: Z Dengan 4 angka GMT (2 angka yang
- Page 189 and 190: 384
- Page 191 and 192: Pada tahun 1889 atas inisiatif dan
- Page 193 and 194: 9.1.3. BAGIAN B 9.1.3.1. Seksi 1 SI
- Page 195 and 196: . Setiap perubahan haluan dan/atau
- Page 197 and 198: 392 iii. Jika kapal mendapat angin
- Page 199 and 200: c. Kapal tenaga yang bertindak dala
- Page 201 and 202: 396 ii. Lamanya waktu setiap cerlan
- Page 203 and 204: 9.2.1. Jenis-jenis Keadaan Darurat
- Page 205 and 206: 400 2. Regu-regu pemadam kebakaran
- Page 207 and 208: harus dilakukan adalah berteriak
- Page 209 and 210: 9.3.2. Jenis dan Macam Alat Pemadam
- Page 211 and 212: 9.3.4.3. Bahan pemadam Gas CO2 - Ba
- Page 213 and 214: 9.3.6. Instalasi CO2 408 Gambar. 9.
- Page 215 and 216: 410 Gambar. 9.5. Botol Pemadam Keba
- Page 217 and 218: 9.3.6.1.4. Botol pemadam kebakaran
- Page 219 and 220: 414 Fireman’s outfit (perlengkapa
- Page 221 and 222: 416 4. Baju Penolong (life jacket)
- Page 223 and 224: . Alat penggantung Pada alat pengga
- Page 225 and 226: 4. Dua buah kapal, satu pada tiap-t
- Page 227: terikat dengan baik didalam sekoci
- Page 231 and 232: 426 Dimana : V = Volume sekoci dala
- Page 233 and 234: Sekurang-kurangnya setengah dari se
- Page 235 and 236: 8. Sistem endokrin 9. Sistem reprod
- Page 237 and 238: . Otot Sepan Lintang Kerjanya dibaw
- Page 239 and 240: 9.5.6. Sistim Pencernaan Pencernaan
- Page 241 and 242: 9.5.8. Keracunan Semua zat dapat be
- Page 243 and 244: 438 2. Cara NIELSEN a. Korban dalam
- Page 245 and 246: 440 - dalam perjalanan 5. Bagian di
- Page 247 and 248: 442 4. Membalut Mata Macam-macam ca
- Page 249 and 250: 444 5. Membalut tumit dan pergelang
- Page 251 and 252: 446 3. FUNDA VERTISIS ( Menutup dan
- Page 253 and 254: 448 Gambar. 9.21.a. Membalut dengan
- Page 255 and 256: 450
- Page 257 and 258: LAMPIRAN A.2 G.J. Sonnenberg, Radar
- Page 259 and 260: LAMPIRAN B.2
- Page 261 and 262: LAMPIRAN C.2 BAB. II. PELAYARAN ELE
- Page 263 and 264: LAMPIRAN C.4 BAB. IV. OLAH GERAK DA
- Page 265 and 266: LAMPIRAN C.6 BAB. VII. PENANGANAN D
- Page 267 and 268: LAMPIRAN C.8 BAB. X. PERLENGKAPAN K
9.4.2.1.5.5. Kapasitas sekoci penolong<br />
Dalam menentukan kapasitas atau kemampuan angkut dari pada sebuah<br />
sekoci penolong, digunakan ketentuan yang diisyaratkan dalam SOLAS,<br />
yaitu, jumlah orang yang diijinkan untuk diangkut pada sebuah sekoci<br />
penolong harus sama dengan bilangan bulat (hasil pembulatan) terbesar<br />
yang diperoleh dengan membagi volume (isi) sekoci tersebut dengan<br />
bilangan pembagi sebagai berikut :<br />
424<br />
Panjang Sekoci Satuan Volume Bil.Pembagi (X)<br />
1. 7,3 meter (24 kaki)<br />
atau lebih<br />
2. 4,9 meter (16 kaki)<br />
3. 4,9 meter (16 kaki)<br />
ataulebih,tetapi kurang<br />
dari 7,3 meter<br />
(24 kaki)<br />
-meter kubik<br />
- kaki kubik<br />
-meter kubik<br />
- kaki kubik<br />
-meter kubik<br />
- kaki kubik<br />
0,283<br />
10<br />
0,396<br />
14<br />
Antara 0,283 dan<br />
0,396<br />
Antara 10 dan 14,<br />
diperoleh dengan<br />
interpolasi<br />
Volume (isi) sebuah sekoci penolong dapat diperoleh dari<br />
ketentuan :<br />
1. Simpson’s (Stirling) Rule yaitu :<br />
L<br />
V = -------- (4A + 2B + 4 C)<br />
12<br />
dimana :<br />
V = Volume sekoci penolong dalam meter kubik/kaki<br />
kubik<br />
L = Panjang sekoci dalam meter/kaki, diukur pada sisi<br />
dalam linggi depan sampai pada linggi belakang<br />
A / B / C = Luas penampang melintang sekoci berturutturut<br />
diseperempat panjang sekoci dari depan,<br />
dipertenganhan panjang sekoci dan diseperempat<br />
panjang sekoci dari buritan, yang berimpit dengan<br />
ketiga titik yang diperoleh dengan membagi<br />
panjang sekoci (L) menjadi empat bagian yang<br />
sama