Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

9.1.2. BAGIAN A - UMUM 9.1.2.1. PEMBERLAKUAN Aturan 1 a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal di laut kepas dan di semua perairan yang berhubungan dengan laut yang dapat dilayari oleh kapal-kapal laut. b. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini yang menghalangi berlakunya peraturan-peraturan khusus ysng dibuat oleh penguasa yang berwenang, untuk alur pelayaran, pelabuhan, sungai, danau atau perairan pedalaman yang berhubungan dengan laut dan dapat dilayari oleh kapal laut. Aturan-aturan khusus demikian itu harus semirip mungkin dengan aturan-aturan ini. c. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini yang akan menhalangi berlakunya aturan-aturan khusus yang manapun yang dibuat oleh pemerintah Negara manapun berkenaan dengan tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat, sosok-sosok benda atau isyarat-isyarat suling untuk kapal-kapal perang dan kapal-kapal yang berlayar dalam iring-iringan atau lampu-lampu Isyarat, atau sosok-sosok benda untuk kapal-kapal ikan yang sedang menangkap ikan dalam satuan armada. 9.1.2.2. Pertanggungan Jawab Aturan 2 a. Tidak ada suatu apapun dalam aturan aturan ini akan membebaskan pertanggungan jawab kapal, atrau pemiliknya, Nakhoda atau Awak kapalnya, atas kelalaian untuk memenuhi Aturan-aturan ini atau atas kelalaian terhadap tindakan berjaga-jaga yang layak menurut kebiasaan pelaut atau oleh keadaan-keadaan khusus terhadap persoalan yang ada b. Dalam mengaerikan dan memenuhi Aturan-aturan ini, harus memperhatikan semua bahaya navigasi dan bahaya tubrukan serta keadaan khusus, termasuk keterbatasan kapal yang bersangkutan, yang dapat memaksa menyimpang dari Aturan-aturan ini, untuk menghindari bahaya yang mendadak 387

9.1.3. BAGIAN B 9.1.3.1. Seksi 1 SIKAP KAPAL DALAM SETIAP KONDISI PENGLIHATAN 9.1.3.1.1. Pemberlakuan Aturan 4 Aturan-aturan dalam seksi ini berlaku dalam setiap kondisi penglihatan 9.1.3.1.2. Pengamatan Keliling Aturan 5 Setiap kapal harus selalu mengadakan pengamatan keliling yang layak dengan penglihatan dan pendengaran maupun mempergunakan semua peralatan yang tersedia dalam keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi yang ada, sehingga dapat memperhitungkan benar-benar terhadap situasi dan bahaya tubrukan. 9.1.3.1.3. Kecapatan Aman Aturan 6 Setiap kapal harus selalu bergerak dengan kecepatan aman, sehingga dapat mengambil tindakan yang layak dan efektif untuk menghindari tubrukanserta dapat diberhentikandalam jarak sesuai dengan kondisi dan keadaan yang ada. Dalam menentukan kecepatan aman, faktor-faktor berikut harus diperhitungkan antara lain : a. Oleh semua kapal : i. Keadaan penglihatan. ii. Kepadatan lalu lintas, termasuk pemusatan kapal-kapal ikan atau kapal-kapal lain. iii. Kemampuan olah gerak khususnya yang berhubungan dengan jarak henti dan kemampuan berputar dakam kondisi yang ada. iv. Pada malam hari adanya cahaya latar belakangmisalnya dari penerangan di darat atau dari pantulan penerangannya sendiri. v. Keadaan angin, laut dan arus, dan bahaya navigasi yang ada disekitarnya. vi. Sarat sehubungan dengan kedalaman air yang ada. b. Sebagai tambahan, bagi kapal-kapal yang dilengkapi dengan radar yang bekerja dengan baik. i. Ciri-ciri, efisiensi dan keterbatasan pesawat radar ii. Setiap pembatasan yang disebabkan oleh skala jarak yang dipergunakan. 388

9.1.2. BAGIAN A - UMUM<br />

9.1.2.1. PEMBERLAKUAN<br />

Aturan 1<br />

a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal di laut kepas dan di<br />

semua perairan yang berhubungan dengan laut yang dapat dilayari<br />

oleh kapal-kapal laut.<br />

b. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini yang menghalangi<br />

berlakunya peraturan-peraturan khusus ysng dibuat oleh penguasa<br />

yang berwenang, untuk alur pelayaran, pelabuhan, sungai, danau<br />

atau perairan pedalaman yang berhubungan dengan laut dan dapat<br />

dilayari oleh kapal laut. Aturan-aturan khusus demikian itu harus<br />

semirip mungkin dengan aturan-aturan ini.<br />

c. Tidak ada suatu apapun dalam aturan-aturan ini yang akan<br />

menhalangi berlakunya aturan-aturan khusus yang manapun yang<br />

dibuat oleh pemerintah Negara manapun berkenaan dengan<br />

tambahan kedudukan atau lampu-lampu isyarat, sosok-sosok benda<br />

atau isyarat-isyarat suling untuk kapal-kapal perang dan kapal-kapal<br />

yang berlayar dalam iring-iringan atau lampu-lampu Isyarat, atau<br />

sosok-sosok benda untuk kapal-kapal ikan yang sedang menangkap<br />

ikan dalam satuan armada.<br />

9.1.2.2. Pertanggungan Jawab<br />

Aturan 2<br />

a. Tidak ada suatu apapun dalam aturan aturan ini akan membebaskan<br />

pertanggungan jawab kapal, atrau pemiliknya, Nakhoda atau Awak<br />

kapalnya, atas kelalaian untuk memenuhi Aturan-aturan ini atau atas<br />

kelalaian terhadap tindakan berjaga-jaga yang layak menurut<br />

kebiasaan pelaut atau oleh keadaan-keadaan khusus terhadap<br />

persoalan yang ada<br />

b. Dalam mengaerikan dan memenuhi Aturan-aturan ini, harus<br />

memperhatikan semua bahaya navigasi dan bahaya tubrukan serta<br />

keadaan khusus, termasuk keterbatasan kapal yang bersangkutan,<br />

yang dapat memaksa menyimpang dari Aturan-aturan ini, untuk<br />

menghindari bahaya yang mendadak<br />

387

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!