Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

a. Isyarat Panggilan Umum (atau panggilan untuk stasion yang tidak dikenal). “AA AA AA” dst. dibuat untuk menarik perhatian, jika hendak berisyarat dengan semua stasion yang berada dalam jangkauan isyarat yang namanya atau yang isyarat identitasnya (nama panggilannya) tidak diketahui. Pengisyaratan demikian itu dilakukan secara terus menerus sampai memperoleh balasan dari stasion yang dimaksudkan. b. Isyarat Balas “TTTT” dst. dibuat untuk membalas panggilan dan isyarat itu harus disampaikan secara terus menerus sampai stasion pengirim menghentikan nama panggilannya. Pengirim berita diawali dengan isyarat “DE” diikuti oleh nama atau nama panggilan stasion pengirim. c. Huru “T” dipergunakan untuk menunjukkan bahwa masing-masing kelompok atau kata telah diterima dengan baik. d. Isyarat tanda hapus “EEEE” dst. dibuat untuk menunjukkan bahwa kelompok atau kata yang terakhir telah keliru diisyaratkan. Isyarat ini harus dibalas oleh stasion penerima dengan isyarat tanda hapus yang sama pula. Bilamana memperoleh balasan, maka stasion pengirim akan mengulangi kata atau kelompok terakhir yang telah keliru diisyaratkan itu dan setelah itu ia akan meneruskan pengisyaratan berita yang selebihnya. e. Isyarat Ulang “RPT” harus disampaikan : 1. Oleh stasion pengirim, untuk menunjukkan bahwa berita akan diulangi kembali (“Saya ulang”). Jika pengulangan tidak dilakukan langsung setelah “RPT”, maka isyarat itu harus diartikan sebagai permintaan kepada stasion penerima untuk mengulangi isyarat yang telah diterimanya olehnya (“Ulangilah apa yang telah anda terima”). 2. Oleh stasion penerima, untuk meminta kepada stasion pengirim untuk mengulangi isyarat yang telah dikirimkan olehnya (“Ulangilah apa ang telah anda kirimkan”). 3. Isyarat Ulangan khusus “AA”, “AB”, “WA”, “WB”, dan “BN”. Disampaikan oleh stasion penerima sesuai dengan keperluannya. Di dalam setiap hal, isyarat-isyarat ulangan khusus itu harus disampaikan segera setelah isyarat ulang “RPT”. Contoh : 359

360 i. “RPT” AB BS” = “Ulangilah semuanya sebelum kelompok BS” ii. “RPT BN “Orang” “LUPUT MAUT” = “Ulangilah semuanya yang semuanya yang terletak antara kelompok “orang” dan “LUPUT MAUT”. iii. “RPT AA KAPAL” = “Ulangilah semuanya setelah “KAPAL” iv. “RPT AB PRIMA” = “Ulangilah semuanya sebelum “PRIMA” v. “RPT WA CLEAR” = “Ulangilah semuanya setelah “CLEAR” vi. “RPT WB SIGNAL”= “Ulangilah kata-kata sebelum “Signal” Jika suatu isyarat tidak dipahami atau bilamana telah didekodir (diuraikan dari bentuk kode) tidak juga dapat dipahami, maka oleh stasion penerimaan tidak akan digunakan isyarat ulang itu. Dalam hal ini stasion penerima lalu harus membuat isyarat kode yang sesuai, misalnya : “ZL” = Isyarat anda telah diterima tetapi tidak dipahami”, atau “ZO” = Isyarat anda agaknya tidak dikodekan dengan baik/benar. Anda harus memeriksanya dan ulangilah seluruhnya. f. Pemberitahuan atas diterimanya dengan baik pengulangan isyarat, dilakukan dengan cara membuat isyarat “OK”. Isyarat-isyarat yang sama (“OK”) itupun boleh dipergunakan untuk suatu ungkapan tentang benarnya jawaban atas suatu pertanyaan (“Benar”/ it is correct). g. Isyarat penutup “AR” dipergunakan dalam semua hal untuk menyatakan bahwa pengisyaratan telah diakhir atau bahwa pengiriman berita telah diakhiri. “Telah diterima/Received” atau berarti : “Saya telah menerima isyarat anda yang paling akhir”. h. Stasion pengirim membuat isyarat “CS” bilamana ia hendak menanyakan nama atau nama panggilan dari kapal penerima. i. Isyarat tunggu atau isyarat periode “AS” harus digunakan sebagai berikut : i. Bilamana dibuat secara tersendiri ataupun setelah berakhirnya suatu isyarat, maka isyarat itu harus diartikan bahwa stasion lain itu harus menunggu untuk komunikasi yang berikutnya (Isyarat tunggu). ii. Bilamana isyarat “AS” diselipkan diantara kelompok-kelompok, maka isyarat ini berfungsi sebagai pemisah antara kelompokkelompok (isyarat periode) untuk menghindari terjadinya kekeliruan.

a. Isyarat Panggilan Umum (atau panggilan untuk stasion yang tidak<br />

dikenal).<br />

“AA AA AA” dst. dibuat untuk menarik perhatian, jika hendak<br />

berisyarat dengan semua stasion yang berada dalam jangkauan<br />

isyarat yang namanya atau yang isyarat identitasnya (nama<br />

panggilannya) tidak diketahui.<br />

Pengisyaratan demikian itu dilakukan secara terus menerus sampai<br />

memperoleh balasan dari stasion yang dimaksudkan.<br />

b. Isyarat Balas “TTTT” dst. dibuat untuk membalas panggilan dan<br />

isyarat itu harus disampaikan secara terus menerus sampai stasion<br />

pengirim menghentikan nama panggilannya. Pengirim berita diawali<br />

dengan isyarat “DE” diikuti oleh nama atau nama panggilan stasion<br />

pengirim.<br />

c. Huru “T” dipergunakan untuk menunjukkan bahwa masing-masing<br />

kelompok atau kata telah diterima dengan baik.<br />

d. Isyarat tanda hapus “EEEE” dst. dibuat untuk menunjukkan bahwa<br />

kelompok atau kata yang terakhir telah keliru diisyaratkan. Isyarat ini<br />

harus dibalas oleh stasion penerima dengan isyarat tanda hapus<br />

yang sama pula.<br />

Bilamana memperoleh balasan, maka stasion pengirim akan<br />

mengulangi kata atau kelompok terakhir yang telah keliru<br />

diisyaratkan itu dan setelah itu ia akan meneruskan pengisyaratan<br />

berita yang selebihnya.<br />

e. Isyarat Ulang “RPT” harus disampaikan :<br />

1. Oleh stasion pengirim, untuk menunjukkan bahwa berita akan<br />

diulangi kembali (“Saya ulang”).<br />

Jika pengulangan tidak dilakukan langsung setelah “RPT”, maka<br />

isyarat itu harus diartikan sebagai permintaan kepada stasion<br />

penerima untuk mengulangi isyarat yang telah diterimanya<br />

olehnya (“Ulangilah apa yang telah anda terima”).<br />

2. Oleh stasion penerima, untuk meminta kepada stasion pengirim<br />

untuk mengulangi isyarat yang telah dikirimkan olehnya<br />

(“Ulangilah apa ang telah anda kirimkan”).<br />

3. Isyarat Ulangan khusus “AA”, “AB”, “WA”, “WB”, dan “BN”.<br />

Disampaikan oleh stasion penerima sesuai dengan keperluannya.<br />

Di dalam setiap hal, isyarat-isyarat ulangan khusus itu harus<br />

disampaikan segera setelah isyarat ulang “RPT”.<br />

Contoh :<br />

359

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!