Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
dalam kardus merupakan muatan yang bersih. Bensin dan mesiu merupakan muatan yang berbahaya (terbakar dan meledak). Untuk mudah membedakannya secara umum muatan dapat dibagi menjadi : - Muatan kering - Muatan basah - Muatan bersih - Muatan kotor - Muatan berbau - Muatan berbahaya - Muatan yang didinginkan atau dibekukan 7.5.1.4. Pemadatan Muatan di Kapal Pemadatan muatan di kapal adalah kegiatan menyusun muatan di ruangan muatan kapal sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat pemadatan yang baik ( good stowage ), dalam arti muatan yang satu dengan yang lainnya tidak saling merusak akibat pemadatan yang salah, muatan terhindar dari cuaca dan tidak bergeser, tidak mengganggu pembongkaran di masing-masing pelabuhan tujuan barang, serta memenuhi stabilitas kapal hingga kapal dapat berlayar dengan aman. Agar memenuhi syarat dan efisien, pemadatan muatan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman pelaksanaan, yaitu : - Menghindari kerusakan kapal dan muatan - Menggunakan ruangan yang ada semaksimal mungkin - Memperhitungkan kecepatan dan keamanan dalam bongkar / muat - Mempertimbangkan keselamatan Awak Kapal, penumpang dan pekerjqa 7.5.1.5. Perencanaan Pemadatan Muatan ( Stowage Plan ) Perencanaan pemadatan muatan meliputi : a. Pertimbangan mengenai jenis-jenis muatan yang akan dimuat, jumlah pelabuhan yang akan disinggahi, bentuk ruangan palka beserta rintangan di dalamnya, kemungkinan timbulnya keringat pada dinding kapal serta kemungkinan adanya muatan opsi (muatan yang belum ditentukan pelabuhan tujuannya), b. Pembukuan muatan ( booking list ) dan kemungkinan kemampuan tampung ruangan muatan ( space available ), c. Pembuatan tentative stowage plan. Stowage plan dibuat oleh para mualim kapal dan dalam tanggung jawab mualim I ( chief officer ). 323
Didalam pelaksanaan pemadatan muatan, kapal harus mengikuti berbagai peraturan, petunjuk, ketentuan, serta persyaratan yang sudah ditetapkan. Pada prinsipnya pelaksanaan pemadatan muatan di kapal maupun di gudang adalah sama. Perbedaannya adalah pemadatan muatan di kapal dilakukan dengan perencanaan muatan (stowage plan), sedangkan di gudang dengan buku gudang. Sebelum menerima muatan, ruangan muatan atau palka kapal dibersihkan terlebih dahulu. Bila muatan diisi dalam tangki maka tangkitangki itu harus dibersihkan terlebih dahulu Menempatkan muatan di kapal : Perlu diketahui bahwa untuk melindungi muatan di kapal, Anak Buah Kapal dan perwiranya mengikuti beberapa prinsip dasar untuk menempatkan dan menyusun muatan, yaitu : 1. Muatan berat tidak boleh diatas muatan ringan 2. Muatan basah tidak boleh diatas muatan kering 3. Muatan yang berbau busuk tidak boleh ditempatkan di atas atau di dekat muatan lain yang dapat rusak karena bau tersebut 4. Barang-barang yang mudah mencair tidak boleh ditempatkan di atas deck, terkena sinar matahari, atau dekat pada dinding / sekat atau pipa-pipa yang mengeluarkan panas (seperti kamar mesin), 5. Barang-barang yang menimbulkan debu yang dapat diterbangkan oleh angin tidak boleh ditempatkan di dekat barang yang dapat rusak karena debu, 6. Barang atau muatan yang mengeluarkan keringat tidak boleh ditempatkan dekat barang yang peka terhadap keringat. Melindungi muatan di kapal : Untuk melindungi muatan terhadap kerusakan, dunnage digunakan sebagai alat pelindung, seperti : • Kayu / papan yang bersih dan kering untuk ditempatkan diantara muatan dan diantara bagian badan kapal, • Tikar, sasak atau terpal, dan kertas lapis untuk menutupi bagian kapal yang menonjol dan sebagai penutup, • Bedak ( talk powder ) untuk ditempatkan di antara muatan yang lengket, seperti getah dan bongkahan karet, • Jerami / kertas untuk barang-barang sinitair. Selain itu alat-alat dunnage juga sering dipergunakan untuk pemisah ( separation ). 324
- Page 77 and 78: 272 Kedudukan titik berat setiap mu
- Page 79 and 80: 274 Rumus untuk memperoleh jarak ti
- Page 81 and 82: 276 Pembongkaran ( 2 ) Bobot Jarak
- Page 83 and 84: 278 Menghitung jarak tegak titik be
- Page 85 and 86: 280 w2 (KG3 - KG2) = W’ ( KG’ -
- Page 87 and 88: 282 perpindahannya titik berat kapa
- Page 89 and 90: 4). 400 ton air laut diisikan kedal
- Page 91 and 92: Sekalipun demikian, apabila besarny
- Page 93 and 94: 288 pemadatan dikerjakan. Jadi sebe
- Page 95 and 96: 290 2 1 3 Gambar. 6.10. Waktu Oleng
- Page 97 and 98: Dengan demikian dapat diketahui ber
- Page 99 and 100: 294
- Page 101 and 102: 7.1.2. Kapal Penumpang ( Passangers
- Page 103 and 104: 7.1.4. Kapal Peti Kemas ( Container
- Page 105 and 106: 7.1.6. The Bulk Carrier Keterangan
- Page 107 and 108: 302 CLEAT CLEAT BOOM CRADLE Gambar.
- Page 109 and 110: Keterangan gambar : 1. Tiang Utama
- Page 111 and 112: Gambar. 7.14. Pemasangan Sling Tali
- Page 113 and 114: 308 Pallet unloader Hydraulic crate
- Page 115 and 116: . 310 Multiple barrel handling atta
- Page 117 and 118: 7.3.1. Melindungi kapal (to protect
- Page 119 and 120: Kedua kondisi tersebut tidak baik d
- Page 121 and 122: 7.3.3. Peranginan ( Ventilasi ) Per
- Page 123 and 124: sesuai dengan petunjuk-petunjuk yan
- Page 125 and 126: mempermudah bongkar. Sebelum barang
- Page 127: • Berapa gang TKBM dibutuhkan •
- Page 131 and 132: • Karung akan cepat rusak bila di
- Page 133 and 134: 328 Gambar. 7.24.b. Cara penyusunan
- Page 135 and 136: Penyusunan Muatan Peti Muatan peti
- Page 137 and 138: 332 CTIU 1909223 20,5 Tons IMCO Cla
- Page 139 and 140: Ruangan palka harus kering dan bers
- Page 141 and 142: • Mengandung kutu tembakau ( Lasi
- Page 143 and 144: 338
- Page 145 and 146: 340 Contoh-contoh : 1. “DY” =
- Page 147 and 148: q. Pengisyaratan visual adalah sist
- Page 149 and 150: 8.4. INSTRUKSI-INSTRUKSI UMUM 1. Or
- Page 151 and 152: 346 iv. Suara : dengan menggunakan
- Page 153 and 154: 348 Huruf “E” (East/Timur) atau
- Page 155 and 156: 8.5. PENGISYARATAN DENGAN BENDERA 1
- Page 157 and 158: 352 sebagai tanda desimal itu bukan
- Page 159 and 160: 354 Pancangan kedua di puncak Panca
- Page 161 and 162: 8.9. ULAR - ULAR ANGKA 356 Gambar.
- Page 163 and 164: 8.10. PENGISYARATAN DENGAN CAHAYA 1
- Page 165 and 166: 360 i. “RPT” AB BS” = “Ulan
- Page 167 and 168: 8.10.1. PROSEDUR ISYARAT DENGAN CAH
- Page 169 and 170: 8.12. PROSEDURE - PROSEDURE RADIO T
- Page 171 and 172: 8.14. SEMBOYAN RADIO TELEGRAPHY 1.
- Page 173 and 174: CONTOH SEMBOYAN BAHAYA RADIO TELEPH
- Page 175 and 176: 370 c. Isyarat “AA AA AA” dst d
- Page 177 and 178: NO 372 8.17. PROSEDUR PENGISYARATAN
dalam kardus merupakan muatan yang bersih. Bensin dan mesiu<br />
merupakan muatan yang berbahaya (terbakar dan meledak).<br />
Untuk mudah membedakannya secara umum muatan dapat dibagi<br />
menjadi :<br />
- Muatan kering<br />
- Muatan basah<br />
- Muatan bersih<br />
- Muatan kotor<br />
- Muatan berbau<br />
- Muatan berbahaya<br />
- Muatan yang didinginkan atau dibekukan<br />
7.5.1.4. Pemadatan Muatan di <strong>Kapal</strong><br />
Pemadatan muatan di kapal adalah kegiatan menyusun muatan di<br />
ruangan muatan kapal sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat<br />
pemadatan yang baik ( good stowage ), dalam arti muatan yang satu<br />
dengan yang lainnya tidak saling merusak akibat pemadatan yang salah,<br />
muatan terhindar dari cuaca dan tidak bergeser, tidak mengganggu<br />
pembongkaran di masing-masing pelabuhan tujuan barang, serta<br />
memenuhi stabilitas kapal hingga kapal dapat berlayar dengan aman.<br />
Agar memenuhi syarat dan efisien, pemadatan muatan hendaknya<br />
dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman<br />
pelaksanaan, yaitu :<br />
- Menghindari kerusakan kapal dan muatan<br />
- Menggunakan ruangan yang ada semaksimal mungkin<br />
- Memperhitungkan kecepatan dan keamanan dalam bongkar / muat<br />
- Mempertimbangkan keselamatan Awak <strong>Kapal</strong>, penumpang dan<br />
pekerjqa<br />
7.5.1.5. Perencanaan Pemadatan Muatan ( Stowage Plan )<br />
Perencanaan pemadatan muatan meliputi :<br />
a. Pertimbangan mengenai jenis-jenis muatan yang akan dimuat, jumlah<br />
pelabuhan yang akan disinggahi, bentuk ruangan palka beserta<br />
rintangan di dalamnya, kemungkinan timbulnya keringat pada dinding<br />
kapal serta kemungkinan adanya muatan opsi (muatan yang belum<br />
ditentukan pelabuhan tujuannya),<br />
b. Pembukuan muatan ( booking list ) dan kemungkinan kemampuan<br />
tampung ruangan muatan ( space available ),<br />
c. Pembuatan tentative stowage plan. Stowage plan dibuat oleh para<br />
mualim kapal dan dalam tanggung jawab mualim I ( chief officer ).<br />
323