Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf
. Terminal Petikemas Terminal Petikemas dilengkapi dengan peralatan seperti container crane (gantry crane), peralatan untuk penanganan dan transportasi dari petikemas seperti transtainer, sideloader, forklif, crane, toploader dll. c. Terminal Penumpang Di terminal ini tidak ada kegiatan bongkar muat barang, tetapi hanya melayani debarkasi atau embarkasi penumpang dari dalam maupun luar negeri. d. Gudang / Lapangan ( Terminal Serba Guna ) Gudang penampungan biasanya terletak tidak jauh dari terminal konvensional. 7.5.1. Operasi Bongkar Muat 7.5.1.1. Jasa Bongkar Muat ( Stevedoring ) Stevedoring adalah jasa bongkar / muat dari / ke kapal, dari / ke dermaga, tongkang, gudang, truck atau lapangan dengan menggunakan derek kapal atau alat bantu pemuatan lainnya. Orang yang bertugas mengurus bongkar muat kapal disebut sebagai stevedore kapal. Stevedore yang bertugas diatas kapal disebut stevedore kspsl, sedangkan stevedore yang bertugas di darat disebut sebagai stevedor quay. Dalam mengerjakan bongkar muat, steve dore dibantu juga cargo surveyor perusahaan PBM yaitu petugas survei yang mencatat dan memeriksa keadaan fisik barang yang dimuat / bongkar dari dan ke kapal, petugas barang berbahaya, petugas peralatan yang siap di terminal peralatan untuk melayani kapal yang bongkar muat, dan petugas-petugas yang mempersiapkan administrasi. Dalam menyusun rencana bongkar muat stevedore perlu mempelajari : • Stowage plan • Kemungkinan overstow • Muatan berat dan kapasitas dari batang pemuat kapal • Perlu tidaknya memakai shore crane dari darat • Perlu tidaknya floating crane untuk muatan berat • Cukup tidaknya jumlah gang • Ada tidaknya contolling hatch, yaitu palka dengan muatan terberat • Ada tidaknya muatan berbahaya • Alat-alat apa saja yang akan digunakan 321
• Berapa gang TKBM dibutuhkan • Ada tidaknya petikemas di antara break-bulk cargo • Apakah perlu mempekerjakan lembur atau tidak Setelah data/ informasi diolah, langkah berikutnya adalah melakukan persiapan sebagai berikut : • Menunjuk petugas supervisor, yang terdiri dari : stevedore, chief tally clerk, foreman, tally clerk, mistri, wathman yang akan mengerjakan kapal, • Rapat koordinasi antar mereka tentang tugas dan penanganan serta perkiraan keberangkatan kapal dan penundaan yang mungkin dapat terjadi • Pembicaraan dengan agen atau prinsipal (pemilik barang) untuk memperlancar pelaksanaan tugas • Koordinasi dengan petugas pelabuhan dan bea cukai Setelah kapal sandar pekerjaan membuka palka kapal bisa dilaksanakan oleh buruh pelabuhan sendiri kemudian ABK melakukan pekerjaan yang bukan ABK tidak dapat melakukannya. Biasanya oleh kapal dimintakan watchman untuk ikut menjaga keamanan di kapal yang disediakan petugas darat dari agen pelayaran. 7.5.1.2. Pemuatan / Pemadatan Tujuan dari mengoperasikan kapal niaga adalah mengangkut muatan. Tanpa muatan, perusahaan pelayaran suatu negara tidak akan hidup. Untuk mendapat muatan bagi kapal-kapalnya, perusahaan pelayaran harus memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik itu adalah: - Barang yang diangkut tiba tepat pada waktunya - Muatan yang diangkut tidak rusak atau hilang - Tarif uang tambang ( freight ) sesuai dengan pasar sehingga harga jual barang masih menghasilkan keuntungan - Terjalin hubungan yang baik dengan para pengangkut - Jadwal pelayaran kapal-kapalnya agar tidak berlayar bersamaan. 7.5.1.3. Pembagian Jenis Muatan Sesuai dengan sifat fisiknya, bila muatan diangkut dengan kapal maka dalam pemadatan muatan di palka (untuk beberapa jenis muatan) harus dipisahkan agar tidak berada dalam satu ruangan yang tertutup. Contoh : muatan kopra dapat berkeringat di dalam perjalanan dan mempunyai kutu-kutu yang dapat merusak tembakau sehingga kopra dapat dikatagorikan sebagai jenis muatan yang kotor dan berbau. Semen termasuk muatan kotor karena akan mencemarkan atau mengotorkan muatan yang lain. Saebaliknya, muatan TV atau barang elektronika 322
- Page 75 and 76: 270 3. Besarnya nilai BM dapat dipe
- Page 77 and 78: 272 Kedudukan titik berat setiap mu
- Page 79 and 80: 274 Rumus untuk memperoleh jarak ti
- Page 81 and 82: 276 Pembongkaran ( 2 ) Bobot Jarak
- Page 83 and 84: 278 Menghitung jarak tegak titik be
- Page 85 and 86: 280 w2 (KG3 - KG2) = W’ ( KG’ -
- Page 87 and 88: 282 perpindahannya titik berat kapa
- Page 89 and 90: 4). 400 ton air laut diisikan kedal
- Page 91 and 92: Sekalipun demikian, apabila besarny
- Page 93 and 94: 288 pemadatan dikerjakan. Jadi sebe
- Page 95 and 96: 290 2 1 3 Gambar. 6.10. Waktu Oleng
- Page 97 and 98: Dengan demikian dapat diketahui ber
- Page 99 and 100: 294
- Page 101 and 102: 7.1.2. Kapal Penumpang ( Passangers
- Page 103 and 104: 7.1.4. Kapal Peti Kemas ( Container
- Page 105 and 106: 7.1.6. The Bulk Carrier Keterangan
- Page 107 and 108: 302 CLEAT CLEAT BOOM CRADLE Gambar.
- Page 109 and 110: Keterangan gambar : 1. Tiang Utama
- Page 111 and 112: Gambar. 7.14. Pemasangan Sling Tali
- Page 113 and 114: 308 Pallet unloader Hydraulic crate
- Page 115 and 116: . 310 Multiple barrel handling atta
- Page 117 and 118: 7.3.1. Melindungi kapal (to protect
- Page 119 and 120: Kedua kondisi tersebut tidak baik d
- Page 121 and 122: 7.3.3. Peranginan ( Ventilasi ) Per
- Page 123 and 124: sesuai dengan petunjuk-petunjuk yan
- Page 125: mempermudah bongkar. Sebelum barang
- Page 129 and 130: Didalam pelaksanaan pemadatan muata
- Page 131 and 132: • Karung akan cepat rusak bila di
- Page 133 and 134: 328 Gambar. 7.24.b. Cara penyusunan
- Page 135 and 136: Penyusunan Muatan Peti Muatan peti
- Page 137 and 138: 332 CTIU 1909223 20,5 Tons IMCO Cla
- Page 139 and 140: Ruangan palka harus kering dan bers
- Page 141 and 142: • Mengandung kutu tembakau ( Lasi
- Page 143 and 144: 338
- Page 145 and 146: 340 Contoh-contoh : 1. “DY” =
- Page 147 and 148: q. Pengisyaratan visual adalah sist
- Page 149 and 150: 8.4. INSTRUKSI-INSTRUKSI UMUM 1. Or
- Page 151 and 152: 346 iv. Suara : dengan menggunakan
- Page 153 and 154: 348 Huruf “E” (East/Timur) atau
- Page 155 and 156: 8.5. PENGISYARATAN DENGAN BENDERA 1
- Page 157 and 158: 352 sebagai tanda desimal itu bukan
- Page 159 and 160: 354 Pancangan kedua di puncak Panca
- Page 161 and 162: 8.9. ULAR - ULAR ANGKA 356 Gambar.
- Page 163 and 164: 8.10. PENGISYARATAN DENGAN CAHAYA 1
- Page 165 and 166: 360 i. “RPT” AB BS” = “Ulan
- Page 167 and 168: 8.10.1. PROSEDUR ISYARAT DENGAN CAH
- Page 169 and 170: 8.12. PROSEDURE - PROSEDURE RADIO T
- Page 171 and 172: 8.14. SEMBOYAN RADIO TELEGRAPHY 1.
- Page 173 and 174: CONTOH SEMBOYAN BAHAYA RADIO TELEPH
- Page 175 and 176: 370 c. Isyarat “AA AA AA” dst d
• Berapa gang TKBM dibutuhkan<br />
• Ada tidaknya petikemas di antara break-bulk cargo<br />
• Apakah perlu mempekerjakan lembur atau tidak<br />
Setelah data/ informasi diolah, langkah berikutnya adalah melakukan<br />
persiapan sebagai berikut :<br />
• Menunjuk petugas supervisor, yang terdiri dari : stevedore, chief tally<br />
clerk, foreman, tally clerk, mistri, wathman yang akan mengerjakan<br />
kapal,<br />
• Rapat koordinasi antar mereka tentang tugas dan penanganan serta<br />
perkiraan keberangkatan kapal dan penundaan yang mungkin dapat<br />
terjadi<br />
• Pembicaraan dengan agen atau prinsipal (pemilik barang) untuk<br />
memperlancar pelaksanaan tugas<br />
• Koordinasi dengan petugas pelabuhan dan bea cukai<br />
Setelah kapal sandar pekerjaan membuka palka kapal bisa dilaksanakan<br />
oleh buruh pelabuhan sendiri kemudian ABK melakukan pekerjaan yang<br />
bukan ABK tidak dapat melakukannya. Biasanya oleh kapal dimintakan<br />
watchman untuk ikut menjaga keamanan di kapal yang disediakan<br />
petugas darat dari agen pelayaran.<br />
7.5.1.2. Pemuatan / Pemadatan<br />
Tujuan dari mengoperasikan kapal niaga adalah mengangkut muatan.<br />
Tanpa muatan, perusahaan pelayaran suatu negara tidak akan hidup.<br />
Untuk mendapat muatan bagi kapal-kapalnya, perusahaan pelayaran<br />
harus memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik itu adalah:<br />
- Barang yang diangkut tiba tepat pada waktunya<br />
- Muatan yang diangkut tidak rusak atau hilang<br />
- Tarif uang tambang ( freight ) sesuai dengan pasar sehingga harga<br />
jual barang masih menghasilkan keuntungan<br />
- Terjalin hubungan yang baik dengan para pengangkut<br />
- Jadwal pelayaran kapal-kapalnya agar tidak berlayar bersamaan.<br />
7.5.1.3. Pembagian Jenis Muatan<br />
Sesuai dengan sifat fisiknya, bila muatan diangkut dengan kapal maka<br />
dalam pemadatan muatan di palka (untuk beberapa jenis muatan) harus<br />
dipisahkan agar tidak berada dalam satu ruangan yang tertutup.<br />
Contoh : muatan kopra dapat berkeringat di dalam perjalanan dan<br />
mempunyai kutu-kutu yang dapat merusak tembakau sehingga kopra<br />
dapat dikatagorikan sebagai jenis muatan yang kotor dan berbau. Semen<br />
termasuk muatan kotor karena akan mencemarkan atau mengotorkan<br />
muatan yang lain. Saebaliknya, muatan TV atau barang elektronika<br />
322