Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf Nautika Kapal Penangkap Ikan_Jilid_2.pdf

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

3. Pembasmian tikus dan penghapusan hama Pembamian tikus atau hama perlu dilakukan, kapal terpaksa dikosongkan dulu dan orang-orang yang ada didalam kapal segera meninggalkan kapal, bila penghapusan hama ini untuk seluruh ruang kapal. Bermacam-macam gas berbisa yang dipakai untuk keperluan tersebut misalnya SO2 (Zwaneldyoxyda) dan Hidrogen Cyanida (HCN). 4. Pemeriksaan pipa-pipa dan salurannya Sebelum diadakan pemuatan haruslah diperiksa apakah saluran pipapipa dan saringannya dalam keadaan baik dan bersih, tidak tertutup kotoran, sehingga air keringat muatan yang ditampung dalam got-got dapat dipompa keluar kapal. Air got harus senantiasa di ukur kemungkinan air akan meluap dan dapat membasahi muatan di palka dan diisap keluar kapal jika telah penuh airnya. 5. Pemeriksaan saluran aliran listrik Pemeriksaan saluran-saluran aliran listrik sangat penting dan harus dilakukan agar jangan terjadi kebakaran dalam palka, karena bunga api yang jatuh pada muatan ataupun membakar gas-gas dalam ruangan 6. Penerapan / Penyisipan ( Dunnage ) Untuk mencapai maksud melindungi muatan maka harus digunakan pula penerapan yaitu penggunaan kayu untuk melindungi muatanmuatan dalam palka. Secara umum penerapan diartikan sebagai : Penyisipan, pamasangan ataupun penggunaan benda-benda yang murah (tikar, sasak karung goni, terpal, kertas-kertas plastik, papan-papan, kayukayu balok dan lain-lain) antara muatan dengan bagian-bagian kapal, ataupun antara muatan-muatan itu sendiri. Maksud dari penggunaan penerapan-penerapan itu ialah untuk menjaga muatan dari : - Air (akibat keringat atau kebocoran) - Kondensasi - Rusak karena tekanan - Rusak karena karat - Rusak karena panas yang mendadak - Terjadinya pencampuran - Pencurian 315

7.3.3. Peranginan ( Ventilasi ) Peranginan atau bahasa populernya adalah ventilasi merupakan bagian penting dalam Stowage. Kurangnya atau kelalaian dalam memberikan ventilasi dapat mengakibatkan kenaikan suhu dalam palka, kerusakan dan pemanasan mendadak, timbul keringat, noda, kerusakan karena karat dan dapat pula menimbulkan gas yang beracun dan peledakan hingga membahayakan kapal. Cara pemberian ventilasi dalam palka tergantung dari jenis muatan di dalamnya, dan tergantung pula dari bentuk kapalnya. Misalnya kapal memuat arang batu gas-gas yang timbul dapat terbakar dan meledak, dan pemanasan yang mendadak, maka ventilasi itu sangat perlu dalam hubungannya dengan keamanan ABK-nya. Ruangan palka yang tidak diberi ventilasi atau ventilasinya kurang baik akan cepat mengandung udara yang beruap panas, gas dan bau, dimana semuanya itu dapat menyebabkan kerusakan pada muatannya Sistim Ventilasi secara umum ada dua : 1. Ventilasi alam 2. Ventilasi buatan Kedua cara atau sistim tersebut bertujuan untuk mengadakan aliran udara yang tetap ( constant air circulation ) di dalam seluruh ruangan palka. Dan udara panas, kelembaban, uap air, gas dan bau yang dikeluarkan oleh muatan di dalam palka dikeluarkan dari palka dan diganti dengan udara bersih dan kering, dengan tujuan agar muatan tetap sejuk. 7.4. JENIS MUATAN BERDASARKAN SIFATNYA ( kwalitas ) Demi tercapainya suatu kondisi kwalitas yang baik maupun menjaga kwalitas muatan sehingga sama dengan keadaannya pada waktu muatan itu diterima di kapal maka harus lah kita mengenal betul sebelumnya akan sifat-sifat dari muatan. Muatan-muatan yang diangkut di kapal dapat dibagi dalam golongan-golongan besar menurut sifat-sifatnya (kwalitasmya) yaitu : 7.4.1. Muatan Basah ( Wet Cargo ) Yang dimaksud dengan muatan basah itu adalah muatan-muatan cair yang disimpan di botol-botol, drum-drum, sehingga apabila tempatnya pecah/bocor akan membasahi muatan-muatan lainnya. Contoh : susu, bier, buah-buahan dalam kaleng, cat-cat, minyak lumas, minyak kelapa dan lain sebagainya. 316

7.3.3. Peranginan ( Ventilasi )<br />

Peranginan atau bahasa populernya adalah ventilasi merupakan bagian<br />

penting dalam Stowage. Kurangnya atau kelalaian dalam memberikan<br />

ventilasi dapat mengakibatkan kenaikan suhu dalam palka, kerusakan<br />

dan pemanasan mendadak, timbul keringat, noda, kerusakan karena<br />

karat dan dapat pula menimbulkan gas yang beracun dan peledakan<br />

hingga membahayakan kapal.<br />

Cara pemberian ventilasi dalam palka tergantung dari jenis muatan di<br />

dalamnya, dan tergantung pula dari bentuk kapalnya. Misalnya kapal<br />

memuat arang batu gas-gas yang timbul dapat terbakar dan meledak,<br />

dan pemanasan yang mendadak, maka ventilasi itu sangat perlu dalam<br />

hubungannya dengan keamanan ABK-nya.<br />

Ruangan palka yang tidak diberi ventilasi atau ventilasinya kurang baik<br />

akan cepat mengandung udara yang beruap panas, gas dan bau, dimana<br />

semuanya itu dapat menyebabkan kerusakan pada muatannya<br />

Sistim Ventilasi secara umum ada dua :<br />

1. Ventilasi alam<br />

2. Ventilasi buatan<br />

Kedua cara atau sistim tersebut bertujuan untuk mengadakan aliran<br />

udara yang tetap ( constant air circulation ) di dalam seluruh ruangan<br />

palka. Dan udara panas, kelembaban, uap air, gas dan bau yang<br />

dikeluarkan oleh muatan di dalam palka dikeluarkan dari palka dan<br />

diganti dengan udara bersih dan kering, dengan tujuan agar muatan tetap<br />

sejuk.<br />

7.4. JENIS MUATAN BERDASARKAN SIFATNYA ( kwalitas )<br />

Demi tercapainya suatu kondisi kwalitas yang baik maupun menjaga<br />

kwalitas muatan sehingga sama dengan keadaannya pada waktu muatan<br />

itu diterima di kapal maka harus lah kita mengenal betul sebelumnya<br />

akan sifat-sifat dari muatan. Muatan-muatan yang diangkut di kapal dapat<br />

dibagi dalam golongan-golongan besar menurut sifat-sifatnya<br />

(kwalitasmya) yaitu :<br />

7.4.1. Muatan Basah ( Wet Cargo )<br />

Yang dimaksud dengan muatan basah itu adalah muatan-muatan cair<br />

yang disimpan di botol-botol, drum-drum, sehingga apabila tempatnya<br />

pecah/bocor akan membasahi muatan-muatan lainnya. Contoh : susu,<br />

bier, buah-buahan dalam kaleng, cat-cat, minyak lumas, minyak kelapa<br />

dan lain sebagainya.<br />

316

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!