You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
264<br />
Fisika Kelas XI<br />
dok. PIM<br />
Gambar 7.8 Akibat pemanas an,<br />
sebagian air berubah menjadi<br />
uap air.<br />
Berdasarkan prinsip ini, gerak Brown berasal dari tumbukan molekulmolekul<br />
fluida. Sementara partikel-partikel yang tergantung mendapatkan<br />
tenaga kinetik rata-rata yang sama seperti molekul-mololekul fluida tersebut.<br />
Ukuran partikel-partikel yang tergantung tersebut adalah sangat besar<br />
bila dibandingkan dengan molekul fluida. Akibat adanya partikel yang<br />
cukup besar dan banyaknya molekul, maka tumbukan dengan partikel<br />
dapat terjadi setiap saat.<br />
2. Penguapan<br />
Coba kalian memanaskan beberapa liter air di sebuah wadah menggunakan<br />
kompor atau heater. Sebelumnya, tandai ketinggian air pada<br />
gelas mengunakan spidol. Tunggulah sampai mendidih dan biarkan beberapa<br />
menit. Setelah itu, lihatlah ketinggian air di dalam wadah tersebut.<br />
Apa yang terjadi? Ternyata ketinggian air berkurang. Ini disebabkan terjadi<br />
penguapan, yang berarti ada sebagian air yang berubah dari fase cair menjadi<br />
fase gas (uap air).<br />
Proses penguapan dapat dijelaskan dengan dasar teori kinetik.<br />
Molekul-molekul air tarik-menarik satu sama lain. Gaya tarik-menarik<br />
ini membuat molekul air berdekatan pada fase cair. Jika terjadi kenaikan<br />
temperatur, molekul-molekul air akan bergerak lebih cepat yang berarti<br />
energi kinetiknya tinggi. Molekul air yang mempunyai energi kinetik<br />
tinggi mampu melawan gaya tarik molekul lain. Akibatnya, molekul<br />
dengan energi kinetik tinggi dapat terlepas dari ikatan molekul lain, dan<br />
berubah ke fase gas. Akan tetapi, jika molekul tidak memiliki kecepatan<br />
yang memadai untuk berubah ke fase gas, maka ia akan tertarik kembali<br />
ke permukaan air.<br />
3. Kelembaban<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kadang mengatakan bahwa udara<br />
di sekitar kita kering atau lembab. Keadaan ini disebut kelembaban udara.<br />
Ketika kelembaban udara ini disebabkan oleh kandungan uap air di udara.<br />
Semakin banyak uap air di suatu tempat, semakin lembab udara di tempat<br />
tersebut.<br />
Kelembaban udara ini biasanya dinyatakan dengan kelembaban<br />
relatif. Bagaimanakah cara menghitung kelembaban relatif? Kelembaban<br />
relatif merupakan perbandingan tekanan parsial air terhadap tekanan uap<br />
jenuh pada temperatur tertentu.<br />
Kelembaban relatif = tekanan parsial dari H 2 O × 100 %<br />
tekanan uap jenuh dari H 2O<br />
Kelembaban relatif sebesar 40–50 persen merupakan kelembaban optimum<br />
untuk kesehatan dan kenyamanan. Jika kita berada di suatu ruangan<br />
yang mempunyai kelembaban tinggi, biasanya pada hari yang panas,<br />
akan memperkecil penguapan cairan tubuh. Sementara kelembaban yang<br />
rendah dapat menyebabkan efek kekeringan pada kulit dan selaput lendir.