02.07.2013 Views

FISIKA 11

FISIKA 11

FISIKA 11

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pada kejadian ini, pipa yang digunakan dinamakan pipa kapiler.<br />

Oleh karena itu, gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair<br />

dalam pipa kapiler. Perhatikan Gambar 6.20. Permukaan air dalam pipa<br />

kapiler akan berbeda dengan permukaan air raksa.<br />

Permukaan air dalam pipa kapiler berbentuk cem-<br />

bung, sedangkan permukaan air raksa berbentuk<br />

cekung. Permukaan zat cair yang berbentuk cekung<br />

atau cembung disebut meniskus. Permukaan air<br />

pada dinding kaca yang berbentuk cekung disebut<br />

meniskus cekung, sedangkan permukaan air<br />

raksa yang berbentuk cembung disebut meniskus<br />

cembung.<br />

Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Pada<br />

gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara<br />

partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel airnya.<br />

Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan kaca<br />

lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut<br />

kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan lebih besar daripada<br />

sudut kontak air dengan dinding kaca.<br />

Lalu, adakah cara untuk menentukan besarnya kenaikan atau penurunan<br />

permukaan zat cair dalam pipa kapiler? Kita dapat menghitungnya<br />

dengan menggunakan persamaan berikut.<br />

y =<br />

gr<br />

2γ θ cos<br />

ρ<br />

Keterangan:<br />

y = besar kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m)<br />

γ = tegangan permukaan (N/m)<br />

θ = sudut kontak<br />

ρ = massa jenis zat cair (fluida) (kg/m 3 )<br />

g = percepatan gravitasi (m/s 2 )<br />

r = jari-jari pipa kapiler (m)<br />

Sudut kontak pada persamaan tersebut sudut kontak menunjukkan<br />

sudut yang terbentuk oleh dinding bejana dengan garis singgung permukaan<br />

cairan. Perhatikan Gambar 6.21. Apabila sudut kontak lebih kecil<br />

atau sama dengan 90 o (θ ≤ 90 o ), maka permukaan cairan pada pipa kapiler<br />

lebih tinggi daripada permukaan air pada bejana. Dengan kata lain, permukaan<br />

cairan pada pipa kapiler akan naik. Sedangkan jika sudut kontak<br />

lebih besar dari 90 o (θ > 90 o ), permukaan air pada pipa kapiler akan turun.<br />

Perhatikan contoh cara menghitung besar kenaikan atau penurunan<br />

zat cair pada contoh soal berikut.<br />

raksa<br />

θ<br />

Gambar 6.20 (a) Permukaan air raksa pada pipa kapiler<br />

berbentuk cembung, (b) Permukaan air pada pipa kapiler<br />

berbentuk cekung.<br />

air<br />

(a) (b)<br />

pipa<br />

kapiler<br />

y<br />

θ<br />

F<br />

θ<br />

air raksa<br />

Gambar 6.21 Hubungan sudut<br />

kontak dengan permukaan air<br />

pada pipa kapiler<br />

θ<br />

pipa kapiler<br />

Fluida 215<br />

θ<br />

F<br />

y

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!