teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

350 Keterangan : 1. Creel 2. Sisir silang 3. Sisir Ekspansi 4. Bum hani 7.4.5.2 Proses Menghani (b) Pandangan samping dan atas mesin Gambar 7.42 Cylinder Sectional Warping Machine Gulungan benang yang telah siap dikerjakan dipasang pada rak hani (creel) (1) sesuai dengan corak lusi yang telah direncanakan. Ujung-ujung benang dari creel ditarik kemudian dilewatkan sisir silang (2) yang berfungsi untuk mensejajarkan setiap helai benang. Selanjutnya benang dilewatkan pada sisir ekspansi (3) kemudian digulung pada bum hani (4). Bum hani diputarkan secara langsung oleh penggeraknya, sehingga untuk menjaga agar tegangan benang pada bum hani selalu tetap sama, baik pada waktu diameter gulungan benang pada bum hani kecil maupun besar, pada mesin tersebut diperlengkapi peralatan pengatur kecepatan putar bum hani. Apabila diameter gulungan benang bertambah besar, kecepatan putaran bum hani semakin lambat. Gulungan-gulungan pada bum hani kemudian disatukan dan digulung pada bum tenun menggunakan mesin Beaming.

7.4.6 Mesin Hani Seksi Kerucut (Cone Sectional Warping Machine) Proses penghanian dilakukan dengan menggulung benangbenang lusi dalam bentuk bandband (tapes) pada tambur (tromel). Band-band benang lusi tersebut digulung berjajaran satu dengan lainnya, sehingga selebar bum tenun. Banyaknya benang lusi yang digulung dalam seluruh band-band tersebut, sama dengan jumlah benang lusi yang diperlukan. Banyaknya benang-benang lusi pada tiap-tiap band dapat sama dan juga dapat tidak sama. Keterangan : 1. Creel (Rak Hani) Gambar 7.43 Skema Mesin Hani Seksi Kerucut 351 Kelemahan dari mesin ini adalah : − Panjang dan tegangan benang pada bum kadangkadang tidak sama besar. − Kurang tepat untuk masa produksi (produksi besarbesaran). 7.4.6.1 Bagian-bagian mesin hani seksi kerucut • Rak Hani (Creel) • Sisir Silang (Leasing Reed) • Mesin Hani (Warping Machine) • Mesin Penggulung Bum (Beaming Machine) 2. Rol Pengantar 3. Sisir Silang

7.4.6 Mesin Hani Seksi<br />

Kerucut (Cone<br />

Sectional Warping<br />

Machine)<br />

Proses penghanian dilakukan<br />

dengan menggulung <strong>benang</strong><strong>benang</strong><br />

lusi dalam bentuk bandband<br />

(tapes) pada tambur<br />

(tromel). Band-band <strong>benang</strong> lusi<br />

tersebut digulung berjajaran<br />

satu dengan lainnya, sehingga<br />

selebar bum tenun. Banyaknya<br />

<strong>benang</strong> lusi yang digulung<br />

dalam seluruh band-band<br />

tersebut, sama dengan jumlah<br />

<strong>benang</strong> lusi yang diperlukan.<br />

Banyaknya <strong>benang</strong>-<strong>benang</strong> lusi<br />

pada tiap-tiap band dapat sama<br />

<strong>dan</strong> juga dapat tidak sama.<br />

Keterangan :<br />

1. Creel (Rak Hani)<br />

Gambar 7.43<br />

Skema Mesin Hani Seksi Kerucut<br />

351<br />

Kelemahan dari mesin ini<br />

adalah :<br />

− Panjang <strong>dan</strong> tegangan<br />

<strong>benang</strong> pada bum ka<strong>dan</strong>gka<strong>dan</strong>g<br />

tidak sama besar.<br />

− Kurang tepat untuk masa<br />

produksi (produksi besarbesaran).<br />

7.4.6.1 Bagian-bagian mesin<br />

hani seksi kerucut<br />

• Rak Hani (Creel)<br />

• Sisir Silang (Leasing Reed)<br />

• Mesin Hani (Warping<br />

Machine)<br />

• Mesin Penggulung Bum<br />

(Beaming Machine)<br />

2. Rol Pengantar<br />

3. Sisir Silang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!