teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

Susunan mekanisme pukulan (gambar 8.50) memberikan keuntungan, yaitu penyetelan shuttle yang mudah. Dalam penyetelan kecepatan teropong dilakukan dengan mengubah jarak y dan x. Bar penarik (9) dan (10) selalu dalam posisi horizontal,perubahan sudut α dan B tidak terjadi secara praktis. Kecepatan teropong bertambah, tetapi karakter jarak pukulan dalam hubungannya dengan waktu pukulan masih tetap sama. Suatu kekurangan sistem ini adalah tidak mempunyai ruang untuk menambah radius utama cam 5. Posisi poros bawah disesuaikan dengan gerak lurus (12) dan (15) dan tidak Gambar 8.50 Mekanisme Pukulan 499 tergantung pada ketinggian bracket (12). 8.15.2 Penyisipan Pakan pada Mesin Tenun tanpa Teropong Mesin tenun tanpa teropong atau shuttleless loom ada tiga katagori, yaitu : • penyisipan pakan sistem jet, yang terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu : - Air jet loom, mesin tenun sistem semburan udara - Water jet loom, mesin tenun sistem semburan air • Penyisipan pakan sistem rapier • Penyisipan pakan sistem gripper projectile

500 8.15.2.1 Penyisipan Pakan Sistem Jet Pakan disisipkan melalui sebuah llubang kecil yang disebut “nozzle”. Kekuatan untuk meluncurkan pakan berasal dari tenaga semburan air atau udara pakan meluncur karena ada perbedaan kecepatan relatif antara air/udara dengan benang pakan. Prinsip penyisipan pakan sistem jet dapat dilihat pada gambar 8.51. Sistem jet ini dilengkapi dengan alat pengukur panjang pakan yang akan diluncurkan. Gambar 8.51 Sistem Penyisipan Pakan pada Jet Loom Benang pakan (2) ditarik dari cone (1) dan melalui mata pemandu (guide eye) dan tensioner (3). Alat pengukur panjang, mengukur panjang pakan yang akan diluncurkan. Pemegang (holder) (9) memegang teguh benang pakan setelah disisipkan. Air atau udara dipasok lewat nozzle (10) melalui tabung T. Simbol- simbole dibawah ini menyatakan tabung T. Simbolsimbol di bawah ini menyatakan : A = Sisir B = Lembar lusi C = Kain tenun D = Pemotong Pakan E dan F = anyaman leno Untuk pinggir kain

Susunan mekanisme pukulan<br />

(gambar 8.50) memberikan<br />

keuntungan, yaitu penyetelan<br />

shuttle yang mudah. Dalam<br />

penyetelan kecepatan teropong<br />

dilakukan dengan mengubah<br />

jarak y <strong>dan</strong> x. Bar penarik (9)<br />

<strong>dan</strong> (10) selalu dalam posisi<br />

horizontal,perubahan sudut α<br />

<strong>dan</strong> B tidak terjadi secara<br />

praktis. Kecepatan teropong<br />

bertambah, tetapi karakter jarak<br />

pukulan dalam hubungannya<br />

dengan waktu pukulan masih<br />

tetap sama.<br />

Suatu kekurangan sistem ini<br />

adalah tidak mempunyai ruang<br />

untuk menambah radius utama<br />

cam 5. Posisi poros bawah<br />

disesuaikan dengan gerak lurus<br />

(12) <strong>dan</strong> (15) <strong>dan</strong> tidak<br />

Gambar 8.50<br />

Mekanisme Pukulan<br />

499<br />

tergantung pada ketinggian<br />

bracket (12).<br />

8.15.2 Penyisipan Pakan pada<br />

Mesin Tenun tanpa<br />

Teropong<br />

Mesin tenun tanpa teropong<br />

atau shuttleless loom ada tiga<br />

katagori, yaitu :<br />

• penyisipan pakan sistem jet,<br />

yang terbagi lagi menjadi<br />

dua tipe, yaitu :<br />

- Air jet loom, mesin tenun<br />

sistem semburan udara<br />

- Water jet loom, mesin tenun<br />

sistem semburan air<br />

• Penyisipan pakan sistem<br />

rapier<br />

• Penyisipan pakan sistem<br />

gripper projectile

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!