teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
498<br />
8.15.1.1 Teropong (Shuttle)<br />
Ba<strong>dan</strong> teropong (1), terbuat dari<br />
kayu keras yang diuapi <strong>dan</strong><br />
dipres (ditekan) pada kedua<br />
ujungnya diberi baja runcing<br />
(tip) (9) dengan sekat fibre (10).<br />
Dibagian teropong terpasang<br />
pada bridge (jembatan) (2),<br />
penyisip (3) <strong>dan</strong> collet (4).<br />
Dibagian belakang ditempatkan<br />
mata penyalur <strong>benang</strong> (6), yang<br />
kebanyakan dilengkapi dengan<br />
penegang (7). Pin (11) dijepit<br />
dengan ring baja (11) didalam<br />
collet teropong untuk mencegah<br />
baloning pada waktu mengulur<br />
pakan U didalam teropong. Sisi<br />
bagian dalam teropong diberi<br />
bulu-bulu atau sikat nylon (5).<br />
Dibagian muka terdapat lubang<br />
A, untuk dilewati <strong>benang</strong>. Alur B<br />
untuk penempatan pakan yang<br />
akan keluar <strong>dan</strong> C untuk batas<br />
pemotong <strong>benang</strong>.<br />
Gambar 8.49<br />
Shuttle<br />
8.15.1.2 Mekanisme<br />
Penyisipan Pakan<br />
dengan Cam<br />
Teropong yang banyak<br />
digunakan adalah mesin tenun<br />
yang peluncuran pakannya<br />
menggunakan mekanisme cam<br />
(gambar 8.50). Poros pukulan<br />
(7), berada diatas poros bawah<br />
(4) dengan cam pemukul (5),<br />
gerakan percepatan diteruskan<br />
lewat tuas pemukul (8), bar<br />
penarik (9) <strong>dan</strong> sabuk (10), ke<br />
tongkat pemukul (3), dengan<br />
pemukul (picker) (2). Picker (2)<br />
harus menampilkan pukulan<br />
lurus, <strong>dan</strong> karena efek gerak ini,<br />
picking stick (3) dipasang pada<br />
empat mata rantai gerak (12),(<br />
13), (14) <strong>dan</strong> (15). Unit ini<br />
bersama picking stick <strong>dan</strong> dasar<br />
luncur dengan sisir yang<br />
berayun pada poros (11), yang<br />
disebut poros kaki lade atau<br />
rocking shaft.