teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
476<br />
sehingga mampu mengerakkan<br />
setiap helai lusi sesuai rencana<br />
anyaman.<br />
Gambar 8.30 A<br />
memperlihatkan susunan baris<br />
hook yang tidak mungkin<br />
diperlebar untuk suatu mesin<br />
tenun, karena akan<br />
menimbulkan beberapa<br />
kesulitan pada kontruksi mesin.<br />
Untuk mengatasi hal diatas<br />
susunan hook dibagi menjadi<br />
beberapa baris seperti pada<br />
gambar 8.30B. Semua hook<br />
pada mesin jacquard terbagi<br />
menjadi 1 sampai 3 bagian yang<br />
B. Butten, silinder <strong>dan</strong> kartu<br />
Butten (15) (gambar 8.31), yang<br />
berayun dari satu sisi kesisi<br />
yang lain menggerakkan silinder<br />
(14). Silinder 14 biasanya<br />
berbentuk prisma sisi empat<br />
teratur, tapi ada juga yang<br />
Gambar 8.31<br />
Skema Mesin Jacquard<br />
terdiri dari deret <strong>dan</strong> baris hook,<br />
<strong>dan</strong> setiap deret memiliki 4,6<br />
kait. gambar 8.31<br />
memperlihatkan satu baris<br />
terdiri dari 4 hook, dimana (1)<br />
mewakili hook ( kait) <strong>dan</strong><br />
mewakili needle ( jarum ).<br />
Jarum (2) terhubung dengan<br />
hook secara individu <strong>dan</strong><br />
apabila jarum tersentuh oleh<br />
kartu ( card) pada silinder, maka<br />
pisau (knife) akan<br />
menyebabkan sebagian knife<br />
akan mengangkat hook <strong>dan</strong><br />
sebagian lagi tidak terangkat.<br />
bersisi 5, 6 atau 8. Setiap<br />
permukaan butten (prisma<br />
kartu), agar bisa dimasuki oleh<br />
jarum-jarum (2). Sebuah kartu<br />
(16) yang berupa empat<br />
persegi panjang <strong>dan</strong> luasnya