teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
Pada mesin tenun moderen suatu putaran rol penarik yang terus menerus (kontinyu) dapat menghasilkan kain yang lebih rata, halus dan tidak banyak menimbulkan cacat kain. Seperti sistem yang lain. Mesin ini dilengkapi dengan roda gigi ganti (Change Gear) D, yang akan menentukan kerapatan benang pakan per satuan panjang. Jumlah gigi roda gigi ini bisa dihitung dengan rumus. 8.11 Pembukaan Mulut Lusi dengan Cam Pembukaan mulut lusi merupakan langkah pertama dalam siklus penenunan. Operasi gun membuka lembaran lusi akan membentuk suatu celah disebut pembukaan mulut lusi atau “shed” untuk dilewati atau disisipi benang pakan. Teknik pembukaan mulut lusi merupakan faktor penting dalam pembuatan kain tenun yang berkualitas tinggi. 471 Hal ini juga akan menentukan efisiensi proses pertenunan. 8.11.1 Macam-macam Cam Sesuai dengan tipe cam yang digunakan, pembukaan mulut lusi dibagi menjadi dua kategori • Pembukaan mulut lusi dengan cam negatif • Peralatan ini dilengkapi dengan pembalik putaran • Pembukaan mulut lusi dengan Heald Shaft (kamran) positip, sistem ini dilengkapi dengan cam beralur, yaitu sepasang cam yang terdiri dari sebuah cam dan sebuah kontra cam. • Negatif Cam Negatif Cam dioperasikan hanya untuk menurunkan atau menaikan kamran (heald shaft). Kamran bisa naik atau turun ke posisi awalnya oleh suatu gerakan pembalikan yang dapat dipasang diatas atau dibawah kamran ( pegas, rol, dan lain lain).
472 8.11.2 Gerakan Pembalik Gerakan Pembalik Atas. • Gerakan Pembalik dengan Rol (gambar 8.27A) Gerakan pembukaan untuk anyaman polos (anyaman 1 : 1) biasanya dilengkapi dengan rol pembalik yang sederhana. Kamran 3 dan 4 dibagian bawah dihubungkan dengan bar penarik (injakan) atau disebut juga “treadle” yang akan mengembalikan cam ke posisi awal. Istilah-istilah pada sistem ini berasal dari era alat tenun tangan ketika kamran dioperasikan oleh kaki tukang tenun. Gambar 8.27 Gerakan Pembalikan Gun • Gerakan Pembalik dengan Pegas Perusahaan Picanol memperkenalkan gerakan pembalikan dengan pegas, yang ditempatkan diatas kamran, disisi mesin, supaya tidak merusak pemandangan. Kamran 8 diangkat oleh tegangan pegas spiral 9, yang salah satu ujungnya dipasang tetap pada drum penegang 10 dan ujung lainnya pada poros 5. pegas diberi tegangan awal dengan roda pemutar 5 dan gigi cacing 6, 7. gerakan pembalikan
- Page 167 and 168: 7.6.2.1 Bagian peralatan Mesin Cucu
- Page 169 and 170: 2. Pisau cucuk (Denting Hook) Pisau
- Page 171 and 172: Sisir Mesin Tenun Konvensional H E1
- Page 173 and 174: 7.6.2.3 Persiapan sebelum proses pe
- Page 175 and 176: Gambar 7.107 Bagian-bagian Peralata
- Page 178 and 179: BAB VIII PROSES PEMBUATAN KAIN TENU
- Page 180 and 181: mengembangkan mesin tenun dan mempr
- Page 182 and 183: a. Mesin tenun harus dirancang deng
- Page 184 and 185: helai benang yang satu dengan benan
- Page 186 and 187: digunakan untuk membuat anyaman sed
- Page 188 and 189: peluncuran pembukaan mulut lusi dan
- Page 190 and 191: water jet. Pada mesin ini sistem mu
- Page 192 and 193: 8.4.3 Rangka Mesin Rangka mesin har
- Page 194 and 195: 8.5.1.2 Penggerak dengan Kopling Ag
- Page 196 and 197: jet plat melintang (4), membuka rah
- Page 198 and 199: magnit listrik banyak dipakai pada
- Page 200 and 201: ebas dari putaran penggerak kopling
- Page 202 and 203: Rem Beam Lusi Otomatis Benang lasi
- Page 204 and 205: diawali oleh gerakan tuas (gambar 8
- Page 206 and 207: 8.7 Beam Lusi Selama tiga dekade be
- Page 208 and 209: 8.8.2. Penyetelan Gandar Belakang G
- Page 210 and 211: penarikan yang terus menerus disete
- Page 212 and 213: Ketika mulut sudah terbuka dan bata
- Page 214 and 215: Temple dipasang pada suatu bar luru
- Page 216 and 217: • Sistem Satu Pawl Gerakan penyua
- Page 220 and 221: membuat kamran bekerja secara langs
- Page 222 and 223: 2. Mekanisme penyeleksian, yang men
- Page 224 and 225: sama dengan permukaan silinder (14)
- Page 226 and 227: F. Comber Board Pada gambar 8.31, d
- Page 228 and 229: 8.13.2. Klasifikasi Mesin Jacquard
- Page 230 and 231: Tegangan benang lusi normal dibatas
- Page 232 and 233: Pada gambar 8.37 diperlihatkan komb
- Page 234 and 235: Gambar 8.39 Hubungan Kartu, Jarum,
- Page 236 and 237: mendorong jarum kemudian hook (1),(
- Page 238 and 239: Gambar 8.43 Mekanisme Gerakan Jacqu
- Page 240 and 241: Gambar 8.45 Mekanisme Pengetekan Li
- Page 242 and 243: 8.14.3 Mekanisme roda gigi Mekanism
- Page 244 and 245: Karena teropong bergerak dengan kec
- Page 246 and 247: Susunan mekanisme pukulan (gambar 8
- Page 248 and 249: Tahap-tahap peluncuran pakan adalah
- Page 250 and 251: 8.16.3 Pemeliharaan Mesin Tenun Ter
- Page 252: PENUTUP Buku ini diharapkan dapat m
- Page 255 and 256: 14. Soji Muramatsu. Jacquard Weavin
- Page 257 and 258: Gambar 5.10 Urutan Proses Pembuatan
- Page 259 and 260: Gambar 5.83 Pasangan-pasangan Rol p
- Page 261 and 262: Gambar 5.161 Batang Penggeser......
- Page 263 and 264: Gambar 6.14 Anyaman Polos .........
- Page 265 and 266: Gambar 7.40 A, B, C, D, E Peralatan
- Page 267 and 268: Gambar 8.2 Bagian-bagian Utama Mesi
Pada mesin tenun moderen<br />
suatu putaran rol penarik yang<br />
terus menerus (kontinyu) dapat<br />
menghasilkan <strong>kain</strong> yang lebih<br />
rata, halus <strong>dan</strong> tidak banyak<br />
menimbulkan cacat <strong>kain</strong>.<br />
Seperti sistem yang lain. Mesin<br />
ini dilengkapi dengan roda gigi<br />
ganti (Change Gear) D, yang<br />
akan menentukan kerapatan<br />
<strong>benang</strong> pakan per satuan<br />
panjang.<br />
Jumlah gigi roda gigi ini bisa<br />
dihitung dengan rumus.<br />
8.11 Pembukaan Mulut Lusi<br />
dengan Cam<br />
Pembukaan mulut lusi<br />
merupakan langkah pertama<br />
dalam siklus penenunan.<br />
Operasi gun membuka<br />
lembaran lusi akan membentuk<br />
suatu celah disebut pembukaan<br />
mulut lusi atau “shed” untuk<br />
dilewati atau disisipi <strong>benang</strong><br />
pakan. Teknik pembukaan<br />
mulut lusi merupakan faktor<br />
penting dalam <strong>pembuatan</strong> <strong>kain</strong><br />
tenun yang berkualitas tinggi.<br />
471<br />
Hal ini juga akan menentukan<br />
efisiensi proses pertenunan.<br />
8.11.1 Macam-macam Cam<br />
Sesuai dengan tipe cam yang<br />
digunakan, pembukaan mulut<br />
lusi dibagi menjadi dua kategori<br />
• Pembukaan mulut lusi<br />
dengan cam negatif<br />
• Peralatan ini dilengkapi<br />
dengan pembalik putaran<br />
• Pembukaan mulut lusi<br />
dengan Heald Shaft<br />
(kamran) positip, sistem ini<br />
dilengkapi dengan cam<br />
beralur, yaitu sepasang cam<br />
yang terdiri dari sebuah cam<br />
<strong>dan</strong> sebuah kontra cam.<br />
• Negatif Cam<br />
Negatif Cam dioperasikan<br />
hanya untuk menurunkan atau<br />
menaikan kamran (heald shaft).<br />
Kamran bisa naik atau turun ke<br />
posisi awalnya oleh suatu<br />
gerakan pembalikan yang dapat<br />
dipasang diatas atau dibawah<br />
kamran ( pegas, rol, <strong>dan</strong> lain<br />
lain).