teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

Temple dipasang pada suatu bar lurus atau setiap temple memiliki pemegang sendiri. Pada mesin tenun teropong yang lebar, pembawa pakan dapat terjepit dimulut lusi dan karena itu temple harus berpegas. Penutup temple dapat dipasang tetap diatas atau dibawah. Bagian atas penutup dilengkapi dengan lubang pengamatan A. Suatu Multiringring Temple dengan penutup bawah digunakan untuk penutup jet. Fungsi sebuah rol temple adalah menjaga lebar kain agar selalu sama pada saat disuapkan mengelilingi ring pada titik B (lihat gambar 8.21). Kain yang tidak banyak mengkeret cukup menggunakan satu atau dua pasang rol (2) . Rol terbuat dari logam, karet atau plastik. Rol Metal terbentuk selubung, sedangkan rol plastik berbentuk lonjong beralur pada keliling permukaannya. Kainkain yang sempit membutuhkan rol temple berpaku. Untuk Gambar 8.21 Roller Temple 467 memberikan efek rentangan yang efisien, rol temple terdiri dari beberapa ring (5) . Sumbu ring O5 bersudut α dengan sumbu rol O1, sehingga ring dapat berputar pada poros 6. b) Ring Temple Pinggir kain memasuki temple sepanjang titik B, yang dipasang dengan penutup tetap 3, dan dipegang oleh pin-pin horizontal ring 2. Ring 2 ditempatkan pada poros 1. Pin disusun dalam satu atau beberapa baris. Untuk kain yang halus ditempatkan dua horizontal pin. c) Clamp Temple Sebuah Clamp Temple bisa dilihat pada gambar 59.B. Clamp bawah 3 bergerak pada poros 4. Clamp terbuka pada saat sisir mengetek, ketika penyangga N memukul sekrup penyetel tuas 6. Ketika sisir kembali ke belakang, clamp bertutup kembali oleh suatu pegas dan memegang pinggir kain agar terbentang.

468 8.10.2 Gerakan Penggulung Kain Mesin tenun moderen biasanya dilengkapi dengan sistem penggulungan positif, yang dirancang untuk benang pakan yang nomornya sama. Sistem ini menghasilkan penarikan kain secara teratur untuk setiap panjang kain tertentu. Hasilnya adalah kerapatan pakan yang seragam pada setiap jarak tertentu. Penggulungan negatif akan menarik kain sesuai dengan Gambar 8.22 Ring Temple Mendatar Gambar 8.23 Clamp Temple jumlah pakan yang disisipkan atau dengan ketebalan pakan yang sudah teranyam. Pada sistem ini dapat digunakan benang pakan yang kehalusannya beraneka ragam. 8.10.2.1 Penggulungan Positif Penggulungan positif terdiri dari dua bagian : yaitu bagian penarik dan susunan roda gigi. Bagian penarik dapat dilakukan oleh sebuah cakra (pawl atau oleh suatu susunan roda gigi (gearing).

468<br />

8.10.2 Gerakan Penggulung<br />

Kain<br />

Mesin tenun moderen biasanya<br />

dilengkapi dengan sistem<br />

penggulungan positif, yang<br />

dirancang untuk <strong>benang</strong> pakan<br />

yang nomornya sama. Sistem<br />

ini menghasilkan penarikan <strong>kain</strong><br />

secara teratur untuk setiap<br />

panjang <strong>kain</strong> tertentu.<br />

Hasilnya adalah kerapatan<br />

pakan yang seragam pada<br />

setiap jarak tertentu.<br />

Penggulungan negatif akan<br />

menarik <strong>kain</strong> sesuai dengan<br />

Gambar 8.22<br />

Ring Temple Mendatar<br />

Gambar 8.23<br />

Clamp Temple<br />

jumlah pakan yang disisipkan<br />

atau dengan ketebalan pakan<br />

yang sudah teranyam. Pada<br />

sistem ini dapat digunakan<br />

<strong>benang</strong> pakan yang<br />

kehalusannya beraneka ragam.<br />

8.10.2.1 Penggulungan Positif<br />

Penggulungan positif terdiri dari<br />

dua bagian : yaitu bagian<br />

penarik <strong>dan</strong> susunan roda gigi.<br />

Bagian penarik dapat dilakukan<br />

oleh sebuah cakra (pawl atau<br />

oleh suatu susunan roda gigi<br />

(gearing).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!